Pesta Nikah Supermegah
Acara Pangeran William-Kate Pikat 2 Miliar Pemirsa TV
Jumat, 29 April 2011 – 06:07 WIB
"Pangeran dan Kate terlibat dalam hampir semua proses pernikahan. Mereka memegang kontrol penuh," kata juru bicara kerajaan. "Bukan mereka tidak mempercayai orang lain. Hanya, mereka ingin melakukan ini (pernikahan) dengan cara mereka sendiri," tambahnya.
Pernikahan akbar itu, tak diragukan lagi, bakal mendongkrak ekonomi Inggris secara signifikan. Sebuah firma analis keuangan melansir, London akan menangguk keuntungan tak kurang dari GBP 107 juta (sekitar Rp 1,5 triliun) dari pemasukan hotel. Sementara itu, penjualan suvenir ditaksir menyumbang pendapatan Inggris sebesar Rp 14,17 triliun. Itu jelas kabar bagus bagi Inggris yang belakangan dilanda resesi ekonomi.
Atmosfer London berwarna-warni sejak sebulan terakhir. Toko-toko suvenir mulai memajang bendera kecil-kecil yang bergambar William-Kate. Harganya cukup murah. Sejumlah toko membanderol 1 Poundsterling atau sekitar Rp 14 ribu untuk dua bendera. Di toko lain ada yang lebih mahal. Harganya bergantung besar dan kualitas bendera.
Memang, demi royal wedding itu, warga dan terutama turis cukup royal. Sebuah penelitian menyebutkan, warga Inggris saja bisa menghabiskan 163 juta Poundsterling atau sekitar Rp 2,2 triliun hanya untuk belanja suvenir. Secara terperinci, seperlima warga dewasa menyatakan menjatahkan sekitar 17 Poundsterling demi suvenir tersebut. Suvenir apa pun, tak peduli original atau palsu. Mulai yang berbentuk piring, buku, pensil, cangkir, hingga kondom.
LONDON - Royal wedding bukan lagi pesta Kerajaan Inggris. Itu sudah menjadi acara sakral yang paling dinanti publik dunia. Royal wedding bahkan diprediksi
BERITA TERKAIT
- Bus Wisata Masuk Jurang, 19 Penumpang Tewas, Sopir Selamat
- Joe Biden Larang Pabrik Baja Amerika Dijual ke Perusahaan Jepang
- Ekonomi Vietnam Makin Maju, Hanoi Jadi Kota Paling Tercemar di Dunia
- Mantan Presiden Amerika Meninggal Dunia, Palestina Ikut Berduka
- 179 Orang Tewas dalam Kecelakaan Pesawat di Korsel
- Kemlu Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban Kecelakaan Pesawat Jeju Air di Korsel