Petaka Banjir Bekasi Maret 2025, CCTV Lenyap dan Bendungan Peninggalan Belanda

Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, telah memantau kondisi bendungan dan memastikan pengaturan pintu bendungan untuk mengantisipasi kenaikan debit air.
Diprediksi beberapa wilayah di Kota Bekasi, terutama yang berdekatan dengan Daerah Aliran Sungai (DAS) Kali Bekasi, mengalami banjir akibat hujan deras dan kiriman air dari Bogor.
Hingga hari ini, Pemerintah Kota Bekasi bekerja sama dengan otoritas terkait telah mengerahkan tim evakuasi dan menyiapkan posko-posko pengungsian bagi warga terdampak.
Banjir besar yang melanda Kota Bekasi kali ini menjadi pengingat betapa rentannya wilayah bantaran sungai terhadap ancaman luapan air.
Meski peringatan dini telah diberikan, derasnya aliran air dari hulu, buruknya sistem pengendalian banjir, serta kapasitas bendungan yang terbatas membuat bencana ini sulit dihindari.
Warga yang terdampak kini menghadapi kenyataan pahit, rumah dan harta benda mereka hancur, sementara kebutuhan dasar di pengungsian harus segera terpenuhi.
Upaya evakuasi masih terus dilakukan, dan posko-posko bantuan mulai didirikan untuk menampung korban banjir.
Namun, lebih dari sekadar bantuan darurat, kejadian ini seharusnya menjadi momentum bagi pemerintah dan masyarakat untuk mengevaluasi sistem mitigasi bencana secara menyeluruh.
Banjir di Kota Bekasi, Jawa Barat, pada Maret 2025 dinilai sebagai terburuk sejak 2016 dan 2022.
- Banjir di Jalan Nelayan Rumbai Kian Parah, Warga Minta Pemerintah Memaksimalkan Bantuan
- Naik Helikopter Tinjau Banjir Jakarta, Pramono Anung Ungkap Kondisi Terkini
- Turun ke Lokasi Banjir, Walkot Pekanbaru Minta Warga Mewaspadai Buaya
- Soroti Banjir Jabodetabek, Saan NasDem Bicara Koordinasi dan Penataan Lahan
- Ratusan Porsi Makanan dan Takjil Dibagikan bagi Korban Banjir di Pengadegan
- Perintah Dedi Mulyadi: Bongkar Hibisc Fantasy Puncak Bogor