Petani: Alat Mesin Pertanian Picu Lonjakan Produksi
Karjono lantas membandingkan, hasil produksi beras sebelum menggunakan alsintan hanya sekitar 7 ton per hektar.
"Sedangkan hasil produksi setelah menggunakan alat bantu mencapai 9 ton bahkan lebih. Tapi, peningkatan ini tak lepas dari kerja keras semua pihak, terutama para petani sekitar," katanya.
Hal senada juga diungkapkan petani di Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Di sana, produksi gabah per hektare mencapai 10 ton dengan kualitas padi sangat baik.
Angka ini meningkat tajam jika dibandingkan dengan produksi sebelum menggunakan alsintan.
"Sangat membantu sekali karena alat mesin bantuan ini mempercepat kami dalam memproduksi padi. Terlebih kami juga diberi bantuan alat mesin tanam yang sangat cocok dengan pesawahan di Tuban," kata Ulfa Mei Sayet, Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas Pertanian Kabupaten Tuban.
Sementara itu, Direktur Alat Mesin Pertanian Kementerian Pertanian, Andi Nur Alamsyah menjelaskan selama tahun 2014 bantuan yang dikeluarkan pemerintah untuk alsintan mencapai Rp520,18 miliar dengan volume unit sebanyak 12,501.
"Untuk 2015, total anggaran yang dikeluarkan Rp 1,98 triliun dengan volume unit mencapai 56,785," kata Andi.
Adapun total anggaran yang digelontorkan tidak tahun 2016 mencapai 2,96 triliun dengan volume unit mencapai 148,804.
Dengan teknologi, kami harapkan generasi milenial mau bercocok tanam, peduli dengan nasib petani dan siap meningkatkan produksi pangan kita.
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Pupuk Indonesia Percepat Penebusan Pupuk Subsidi di Wonogiri untuk Dukung Musim Tanam
- Pupuk Indonesia dan Wapres Ajak Petani Tebus Pupuk Bersubsidi di Kegiatan Rembuk Tani
- Sambut Musim Tanam, Pupuk Indonesia Gelar Rembuk Tani
- Bertambah Lagi, Desa Energi Berdikari Pertamina Hadir di Indramayu
- Bagaimana Cara Daftar Brigade Swasembada Pangan? Ini Penjelasan Kepala BPPSDMP Kementan