Petani Apel Malang Gigit Jari di Awal Tahun
jpnn.com, MALANG - Musim hujan tahun ini mungkin menjadi petaka bagi para petani apel di sentra perkebunan apel Kota Batu, Malang. Khususnya di Desa Tulungrejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu.
Pasalnya, hujan yang terus turun membuat buah apel terserang penyakit dan hama seperti kutu sisik sehingga menjadi busuk. Khususnya jenis apel manalagi.
Musibah ini membuat para petani apel terancam mengalami kerugian hingga ratusan juta, lantaran hampir 80 persen lahan apel di Desa Tulung Rejo Bumiaji akan gagal panen di tahun ini.
"Jika dibandingkan 2018, tahun ini merupakan wabah terbesar yang membuat para petani rugi hingga 80 persen," ujar salah satu petani apel di Desa Tulungrejo, Kristanto.
Meski begitu, para petani tetap mencoba meminimalisir kerugian dengan melakukan perontokan buah apel agar penyakit tak menyebar ke jenis buah lainnya,
"Juga melakukan pemilahan apel yang masih layak untuk diolah menjadi keripik apel," jelas Kristanto. Petani terpaksa menjadikan apel busuk sebagai pupuk kompos. (yos/jpnn)
Musibah ini membuat para petani apel terancam mengalami kerugian hingga ratusan juta.
Redaktur & Reporter : Natalia
- Harga Beras Mencekik, Naik hingga Rp 2.000 Per Kilogram di Wilayah Ini
- Anies Terapkan Contract Farming, Gagal Panen Bakal Ditanggung Negara
- 7 Hektare Sawah Gagal Panen, Bogor Butuh Tambahan Pasokan Beras
- Ekonom Sebut Asuransi Pertanian Dapat Menyelamatkan Petani dari Dampak El Nino
- 40 Hektare Tanaman Padi di Pandeglang Gagal Panen Akibat Terendam Banjir
- Puan Minta Pemerintah Bantu Petani yang Gagal Panen