Petani Australia Beralih ke Mesin Pemanen Meski Pekerja Asing Masih Sangat Dibutuhkan


Setiap harinya Virginia Farm Produce mempekerjakan ratusan orang sepanjang tahun, namun sekarang mulai melakukan perampingan operasi.
"Kami akan mempertahankan staf utama namun ada kesempatan untuk berpindah ke sistem panen menggunakan mesin, menggantikan para pekerja," jelasnya.
Pekerja asing masih jadi kunci
Menurut James Whiteside, CEO Ausveg, badan yang menaungi industri kentang dan sayuran, dampak kurangnya pekerja musiman karena pembatasan perjalanan internasional saat ini sangat terasa di semua sektor pertanian.

"Dampaknya terhadap industri kentang sangat terasa. Banyak kentang memang sudah dipanen menggunakan mesin, namun untuk pengepakan dan juga untuk memilah kentang yang bagus, tidak adanya pekerja musiman membuat petani kewalahan," kata Whiteside.
Ia menjelaskan untuk saat ini mendatangkan pekerja asing masih tetap jadi kunci dan mereka bekerja sama dengan pemerintah negara bagian dan pemerintah federal untuk mendatangkan pekerja musiman ke Australia lebih banyak lagi.
"Hal yang menjadi kunci sekarang adalah bagaimana mendatangkan pekerja internasional karena bagaimanapun, kenyataannya bahwa banyak dari kerjaan yang ada tidak bisa dilakukan oleh warga di Australia saat ini," katanya.
Musim panas seperti sekarang merupakan masa panen buah dan sayuran di Australia namun sektor ini mengalami kekuarangan tenaga kerja akibat pandemi
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Gegara Membawa Sabu-Sabu, Petani Ditangkap Polres Flores Timur
- Mentan: Pengamat Rugikan Negara Rp5 Miliar Bukan Sosok Asing, Guru Besar
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia