Petani Australia Kesal Ladang Mereka Dipenuhi Turis

Wisatawan mendapat peringatan dari pihak berwenang karena mempertaruhkan kesehatan tanaman kanola demi foto di media sosial.
Menjelang musim semi di Australia, platform media sosial seperti Instagram mulai dipenuhi dengan foto dan video warna kuning terang perkebunan canola di daerah Wheatbelt dan Great Southern, wilayah Australia Barat.
Menurut data Departemen Industri Primer dan Pembangunan Regional, negara bagian tersebut memproduksi setidaknya 40 persen tanaman kanola di Australia.
Jumlahnya hampir 3 juta ton per tahun.
Petugas biosekuriti departemen tersebut, Jeff Russell mengatakan tanaman yang mempesona ini memang selalu menarik wisawatan untuk berfoto.
Meski berjalan menerobos ladang tersebut tidaklah berbahaya bagi manusia, Jeff mengingatkan bahwa kegiatan yang terlihat sederhana ini berpotensi menyebarkan hama dan penyakit bagi tumbuhan kanola.
"Kanola yang ditanam tahun ini di Wheatbelt dan Great Southern jumlahnya banyak," katanya.
"Tanaman ini memang berwarna kuning cerah dan indah, tapi risiko wisatawan menyebarkan hama dan penyakit dari mobil ke ladang tetap ada."
Petani kanola Australia meminta agar turis tidak sembarangan masuk ke ladang mereka tanpa izin demi sebuah foto Instagram
- Kabar Australia: Pihak Oposisi Ingin Mengurangi Jumlah Migrasi
- Dunia Hari Ini: Unjuk Rasa di Turki Berlanjut, Jurnalis BBC Dideportasi
- Dunia Hari Ini: Kebakaran Hutan di Korea Selatan, 24 Nyawa Melayang
- 'Jangan Takut': Konsolidasi Masyarakat Sipil Setelah Teror pada Tempo
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Krisis Telur, Sampai Terpaksa Impor
- Pemerintah Australia Umumkan Anggaran Baru, Ada Kaitannya dengan Migrasi