Petani Australia Masih Kekurangan Pekerjaan Karena Belum Berlakunya Visa Pertanian
Namun kini Pemerintah Australia berharap bisa melakukannya di bulan Januari.
Baru percaya jika sudah terwujud
Kepala eksekutif Asosiasi Petani di Kawasan Australia Utara, Paul Burke mengatakan pelaku sektor pertanian sudah skeptis jika visa pertanian akan siap sebelum Natal tahun lalu.
"Memang masih banyak pekerjaan yang perlu dilakukan di negara-negara peserta … tetapi saya akan sangat terkejut jika visa tidak dikeluarkan pada Februari atau Maret [tahun depan]," katanya.
"Australia Utara telah mengajukan diri untuk program percontohan visa ini, seperti yang kami lakukan untuk memulai kembali program pekerja musiman."
Kepala eksekutif Australia Utara Cattlemen's Association, Will Evans, mengatakan optimis jika visa akan dikeluarkan pada tahun 2022, meski ia tetap harus mengantisipasi jika rencana ini tidak terwujud.
"Saya pikir kami akan bersikap skeptis terhadap beberapa detail dari [visa] ini," katanya.
"Menemukan tenaga kerja di kawasan regional telah menjadi tantangan besar bagi kami, terutama untuk beberapa peternakan terpencil, dan tidak adanya backpacker menjadi tantangan lain."
"Sekarang kita telah dijanjikan akan ada solusinya, tetapi saya akan mempercayainya jika sudah terwujud."
Pemerintah Australia mengatakan visa pertanian akan berlaku Oktober tahun lalu, namun sampai detik ini sektor pertanian di Australia masih kekurangan pekerja
- Rembuk Tani jadi Cara Pupuk Indonesia Penuhi Kebutuhan Petani Sragen
- Tampil Cantik di Premiere Wicked Australia, Marion Jola Dapat Wejangan dari Ariana Grande dan Cynthia Erivo
- IFAD Tinjau Program UPLAND di Garut Untuk Tingkatkan Produktivitas & Kesejahteraan Petani
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Pupuk Indonesia Percepat Penebusan Pupuk Subsidi di Wonogiri untuk Dukung Musim Tanam