Petani Australia Usulkan Adanya Visa Khusus Pertanian Untuk Tarik Pekerja
Para petani buah dan sayur di Australia mengatakan sulitnya mendapat pekerja menyebabkan setiap tahunnya ratusan ton buah tidak bisa dipanen, dan mereka berharap pemerintah akan membuat visa khusus pertanian untuk mendatangkan pekerja dari luar negeri.
Akhir Agustus lalu, partai Nasional, salah satu partai yang berkoalisi dalam pemerintah Australia saat ini menjanjikan visa khusus pertanian ini akan disetujui dalam bilangan minggu, namun kemudian menteri dari kalangan Partai Liberal yang juga memerintah menyerukan pembekuan visa karena akan menimbulkan masalah diplomatik dengan negara-negara Pasifik.
Di Australia saat ini sudah ada skema bernama Program Pekerja Musiman (SWP) yang mengijinkan masuknya pekerja pemetik buah dari negara-negara Pasifik dan Timor Leste.
Negara-negara Pasifik mengkhawatirkan visa khusus pertanian akan membuat para petani tidak lagi hanya merekrut pekerja dari negara-negara mereka saja.
Angka dari Departemen Tenaga Kerja dan Usaha Kecil menunjukkan bahwa 6.166 pekerja masuk ke Australia lewat skema SWP di tahun 2016/17, sementara 4.402 orang masuk antara bulan Juli 2017 sampai Januari 2018.
Namun seorang petani di Northern Territory Ian Quinn mengatakan skema itu terlalu kaku dan tidak fleksibel untuk menghadapi musim panen yang kadang tidak menentu.
"Apa saja pasti akan lebih bagus dibandingkan skema SWP." katanya.
"Kami sudah mengajukan SWP beberapa kali dan tidak tahu kapan kami akan mendapatkan pekerja kami sampai tiga minggu sebelum kami memerlukannyal Jadi apapun pasti akan lebih baik dari yang ada sekarang." katanya.
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat