Petani Australia Usulkan Adanya Visa Khusus Pertanian Untuk Tarik Pekerja

Para petani berharap visa khusus pertanian akan cukup luwes sehingga memungkinkan pekerja yang sama kembali tiap tahun, selama masa tiga sampai lima tahun sebelum visa mereka diperbarui.
Ini akan memungkinkan petani tidak harus melatih para pekerja dari awal, di saat musim panen yang sibuk.
Petani ingin mereka yang mendesain visa khusus tersebut

Quinn memiliki 35 ribu pohon mangga, yang tiap tahunnya perlu dipanen antara bulan Agustus sampai November.
Di masa panen ini, staf di ladangnya yang biasa hanya berjumlah tujuh orang akan membengkak menjadi 70 orang.
"Kami tidak pernah akan bisa mendapatkan pekerja dari dalam Australia karena ini tidak menarik bagi anak-anak muda, tidak ada jenjang karir dalam pekerjaan musiman pemetik buah." kata Quinn.
"Secara mendasar, pekerjaan yang bagus selalu akan ada di Australai di tingkat manajemen atau tingkat keilmuan."
Quinn berharap bahwa visa khusus pertanian ini akan memperhatikan masalah tersebut.
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia