Petani Cirebon Didorong Ikut AUTP Cegah Kerugian Akibat Banjir
jpnn.com, CIREBON - Kementerian Pertanian (Kementan) meminta pemerintah daerah (pemda) mendorong penyuluh pertanian yang ada di lapangan berperan aktif melakukan sosialisasi Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) ke petani.
Salah satunya seperti yang dilakukan Kabupaten Cirebon melalui kelompok tani (poktan) dan gabungan kelompok tani (gapoktan) binaannya.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) menjelaskan asuransi pertanian sangat diperlukan untuk menanggulangi kerugian sektor pertanian bila disebabkan faktor alam seperti cuaca.
"Itulah pentingnya asuransi pertanian. Asuransi pertanian belum menjadi culture. Tahun depan harus bisa diterapkan seluruhnya," kata Mentan SYL, Sabtu (6/2).
Asuransi tersebut juga akan menjadi persyaratan menjadi KUR pertanian.
KUR akan disalurkan kepada gapoktan yang mewajibkan para anggotanya memiliki asuransi pertanian.
"Oleh sebab itu, petani wajib masuk kelompok tani. Di kelompok tani itu wajib hukumnya dia punya asuransi," pungkas Mentan SYL.
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Sarwo Edhy menambahkan semua petani bisa memanfaatkan program AUTP ini sehingga bisa nyenyak dan tidur dengan tenang kalau lahan sawahnya terkena banjir, kekeringan dan serangan hama.
Asuransi pertanian sangat diperlukan untuk menanggulangi kerugian sektor pertanian bila disebabkan faktor alam seperti cuaca.
- Bencana di Sukabumi Pengaruhi Jumlah Wisatawan Saat Nataru
- Banjir Memutus Jalan di Sekotong Lombok
- Komisi IV DPR Akan Mengawal Kenaikan HPP Gabah dan Jagung Agar Berdampak Bagi Petani
- HPP Gabah dan Jagung Naik, Saleh: Ini Bukti Kecintaan Prabowo kepada Petani
- Kabar Gembira untuk Petani, Prabowo Naikkan Harga Gabah dan Jagung
- Andi Amran Sebut Kalsel Berpotensi Produksi 5 Juta Ton Padi