Petani di Purworejo Merasakan Penerapan Teknologi CSA

Petani di Purworejo Merasakan Penerapan Teknologi CSA
Acara Farm Field Day (FFD) di Kabupaten Purworejo. Foto: Kementan

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi mengatakan akan mengembangkan pertanian dengan memaksimalkan BPP Kostratani sebagai acuan untuk menciptakan pertanian yang tangguh menghadapi krisis iklim.

Melalui FFD yang merupakan salah satu metode pemberdayaan petani melalui pertemuan antarpetani, peneliti dan penyuluh dapat saling bertukar informasi, khususnya tentang teknologi pertanian yang diterapkan dan mendapatkan umpan balik dari petani mengenai masalah dan hambatan yang dihadapi dalam bertani.

"FFD dan panen di lokasi Sekolah Lapangan (SL) juga merupakan salah satu kegiatan dari SIMURP. Kegiatan ini dilakukan untuk menggali potensi, masalah, dan hambatan yang ditemui oleh para petani dalam melaksanakan kegiatan usahatani," kata Dedi.

Dedi menjelaskan kalau pertanian cerdas iklim atau CSA proyek SIMURP memiliki dampak yang positif untuk pertanian.

CSA SIMURP bisa meningkatkan produktivitas produksi tanaman dan pendapatan petani.

Adapun pada implementasi CSA Poktan Sri Krida Desa Sokowetan, hasil ubinan yang digelar pada awal Agustus lalu sangat menggembirakan.

Menurut Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Purworejo Hadi Susila, hasil produktivitas petani mencapai 6,6 ton per hektare dengan varietas yang digunakan adalah varietas ciherang.

Hadi Susila berharap para petani dalam usahataninya memperhatikan iklim yang ada. Sehingga dalam penggunaan pupuk sesuai anjuran dari para penyuluh pertanian.

CSA SIMURP bisa meningkatkan produktivitas produksi tanaman dan pendapatan petani, khususnya di Purworejo.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News