Petani Diminta Melek Teknologi untuk Hadapi Krisis PR
jpnn.com, JAKARTA - Tani Center IPB University menyelenggarakan kegiatan webinar PR Crisis dalam Pertanian Goes to MBKM PUSAKA, Sabtu (18/12).
Program ini diikuti oleh 5 perguruan tinggi, IPB University, Universitas Wiralodra, Universitas Mahasaraswati, Universitas Bojonegoro, dan Sekolah Tinggi Pertanian (STIPER) Flores Bajawa.
Webinar ini diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada peserta mengenai krisis komunikasi yang terjadi di pertanian.
“Krisis finansial dan krisis PR merupakan tantangan yang akan dihadapi juga pada bidang pertanian” kata Firsan, CEO Nexus Risk Mitigation & Strategic Communication.
Firsan melanjutkan krisis finansial terjadi masalah pada likuiditas, rentabilitas, dan solvabilitas. Sementara krisis PR terjadi apabila strategi komunikasi yang dilakukan tidak tepat dan tidak ada tanggapan terhadap isu yang berpotensi menjadi krisis.
"Persepsi adalah realita sehingga apa pun yang disuguhkan oleh media adalah fakta sampai perusahaan membangun narasi untuk menjawabnya," ujarnya.
Founder of NAGARU Communication Dian mengatakan petani memiliki keterbelakangan untuk mengadopsi teknologi, sehingga perlu dilakukan strategi komunikasi yang matang dalam mempersiapkan penggunaan teknologi.
Para petani diharapkan melek teknologi guna menghadapi krisis komunikasi dan PR.
- Syngenta Luncurkan Herbisida Padi Terbaru, Ini Keunggulannya
- Jaga Stabilitas Pangan, Kementan Minta Bulog Serap Gabah Petani Sesuai HPP
- Riyono Caping Ingatkan Bulog Fokus Serap Beras Petani, Singgung Perjanjian Kerja Sama
- Mentan Amran Pastikan Perbaikan Irigasi untuk Dongkrak Produktivitas Padi di NTT
- Bank Mandiri Dukung Penguatan Gizi Nasional Lewat Kredit Pertanian hingga Pengolahan Pangan
- Kementan Menggencarkan Brigade Pangan di Mempawah