Petani Diminta Melek Teknologi untuk Hadapi Krisis PR

“Dalam krisis sangat penting untuk melakukan analisis situasi, termasuk petani” ucap Dian.
Melalui analisis situasi ini, petani dapat memahami produk, market nya, strategi komunikasi nya sehingga masyarakat dapat menerima dengan baik. Hal itu berhubungan dengan pembentukan reputasi produk.
Upaya ini dilakukan sebagai bentuk transparansi karena mereka ingin membangun kepercayaan dari pelanggan. Namun, upaya tersebut harus konsisten, sehingga terlihat adanya bentuk tanggung jawab terhadap produk/jasa/layanan yang diberikan oleh perusahaan.
“Isu-isu mengenai pertanian masih inferior dan belum menjadi perhatian media” kata Jurnalis Republika M. Akbar.
Akbar menjelaskan bahwa ketika dia mencari kata kunci pertanian dan tani pada Google Trend tampak secara grafik masih sangat rendah dibandingkan dengan kata kunci mengenai politik.
"Sehingga, dapat dikatakan isu-isu tentang pertanian masih belum dapat dikemas dengan baik oleh stakeholders terkait," tuturnya. (jlo/jpnn)
Para petani diharapkan melek teknologi guna menghadapi krisis komunikasi dan PR.
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh
- Kementan Gelar Forum Komunikasi Publik Penerbitan Standar Pelayanan Produk PSAT
- Gegara Membawa Sabu-Sabu, Petani Ditangkap Polres Flores Timur
- Mentan: Pengamat Rugikan Negara Rp5 Miliar Bukan Sosok Asing, Guru Besar
- Mentan Amran Bangun Kerja Sama dengan Yordania, Ketua GAN Yakin Sektor Pertanian RI Bakal Maju
- Tembus 1 Juta Ton, Bulog Tetap Optimalisasi Penyerapan Panen Raya 2025
- Wujudkan Satu Data Pertanian di Kabupaten Sukabumi, Kementan dan BPS Bersinergi