Petani Garam Mulai Panen, Biasanya Dapat 7 Ton, Kini Hanya 1 Ton
![Petani Garam Mulai Panen, Biasanya Dapat 7 Ton, Kini Hanya 1 Ton](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/watermark/2017/01/07/b0f5d07849df1dda3f69577eb461174d.jpg)
Di lahan yang dia kelola, satu per satu mulai terlihat kristal putih di bagian dasarnya.
Karena itu, Yusuf dan Rukiyah harus selalu menjaga pasokan air tua (air laut yang sudah diinapkan dan memiliki kandungan garam tinggi) di meja garam.
Selain itu, dia mulai menyiapkan meja garam lain untuk segera diisi air tua.
Lembaran geoisolator (plastik tebal hitam) berukuran 3 x 50 meter dibentangkan di tambak.
Masing-masing sisi ditancapi pasak yang terbuat dari bilah bambu.
Begitu selesai, air biasa dituangkan untuk mengetes apakah ada yang bocor. "Kalau sudah, tinggal dituangi air tua," terang Yusuf.
Menurut Muhammad Nur Aini, pendamping petani garam, panen mereka saat ini terhitung belum maksimal.
Sebab, satu petak lahan yang berukuran 5 x 20 meter itu hanya mampu menghasilkan 1 ton garam. Biasanya, satu petak bisa sampai 7 ton.
Kelangkaan garam tampaknya sebentar lagi akan berakhir.
- Komunitas Nelayan Ganjar Gelar Diskusi Cara Meningkatkan Kapasitas Garam
- Asosiasi Petani Garam Dukung Kejaksaan Periksa Airlangga
- Tingkatkan Kapasitas Petani Garam, LPEI Gandeng Nusa Gastromy Foundation
- LPEI Turut Tingkatkan Devisa Bali Lewat Komoditas Garam Kusamba
- Moeldoko: Saya Anak Petani, Tahu Persis Masalah Petani
- Harga Garam dan Cabai Jatim Anjlok, PKS: Importir Terus Bergentayangan