Petani Humbang Hasundutan Berhasil Kembangkan Bawang Merah dari Biji, Hasilnya Luar Biasa

Pasalnya, selain relatif terbebas dari penyakit karena biji yang digunakan cenderung lebih bersih dan lebih terkontrol, biaya tanamnya juga jauh lebih ekonomis.
Untuk lahan pertanaman seluas satu hektar, benih yang dibutuhkan sekitar 5 kg atau dengan biaya sekitar Rp 10 juta. Alhasil, biaya investasi awal untuk memulai budidaya bawang merah dapat diminimalkan.
Dengan menggunakan biji, petani bisa menghemat biaya untuk bibit dan meminimalkan risiko kerugian yang disebabkan oleh bibit bawang merah yang rusak atau gagal tumbuh.
Selain itu, karena bibit yang dihasilkan lebih banyak dan dapat diproduksi sendiri, petani dapat meningkatkan jumlah produksi, yang pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan mereka.
Keuntungan ekonomi ini lebih besar dalam jangka panjang karena mengurangi ketergantungan pada pembelian bibit dari luar.
Tak hanya itu, bibit bawang merah dari biji lebih mudah diperoleh dalam jumlah besar.
Dengan menanam bawang merah dari biji, petani tidak perlu bergantung pada pasokan umbi bibit yang mungkin terbatas dan harganya fluktuatif.
Hal ini sangat menguntungkan untuk meningkatkan skala produksi, terutama di musim panen yang banyak permintaan.
Keberhasilan petani dalam membudidayakan tanaman hortikultura di Sumatera Utara menjadi bukti nyata sektor pertanian.
- Bulog Cetak Penyerapan Gabah Petani Capai 725.000 Ton, Rekor Tertinggi 10 Tahun Terakhir
- Meraup Untung dari Kemacetan Arus Mudik, Pedagang Kopi Keliling Berseliweran
- Serapan BULOG Melonjak 2.000 Persen, Hendri Satrio: Dampak Tangan Dingin Mentan Amran
- Hadapi Puncak Panen, Bulog Jatim Optimalisasi Sarana Pengeringan dan Pengolahan
- 4 Manfaat Bawang Merah, Kanker Bakalan Ogah Menyerang
- MPKI: Kepala Daerah Bertanggung Jawab Melindungi Ekosistem Pertembakauan Nasional