Petani Kabupaten Bekasi Kerap Jual Beras ke PT IBU, Ini Alasannya…
jpnn.com, BEKASI - Petani di Kabupaten Bekasi disarankan menjual hasil panennya kepada pihak yang membeli dengan harga tertinggi.
Sehingga dinilai wajar bila saat ini petani lebih memilih menjual ke PT Indo Beras Unggul (IBU) karena membeli dengan harga tinggi.
Hal ini disampaikan Wakil Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja. Menurut dia, petani selama ini seringkali merugi karena harga jual gabah tidak sesuai dengan harga beras di pasaran.
Sehingga banyak petani yang hidup miskin.
“Soal hasil panen kan harganya memang sudah ditetapkan. Kemudian Bulog juga sudah menampung hasil panen petani. Tapi kalau mau menjual ke harga yang lebih tinggi ya silakan saja,” katanya.
Seperti diketahui, salah satu pabrik beras di Kecamatan Kedungwaringin harus berurusan dengan kepolisian. Sebanyak 1.161 ton beras disita di gudang milik PT IBU. Diduga perusahaan tersebut menjual beras IR64 dengan harga premium.
Namun, di sisi lain, perusahaan justru berani membeli gabah petani dengan harga tinggi. Untuk harga gabah panen, PT IBU berani membeli dengan harga Rp 4.900 per kilogram. Alhasil, para petani berbondong-bondong menjual ke perusahaan tersebut.
Dikatakan Eka, Pemerintah Kabupaten Bekasi tidak bisa berbuat banyak terkait pilihan petani menjual gabah. Meski begitu, pihaknya siap mendorong Bulog sekaligus pemerintah pusat guna meningkatkan harga beli.
Petani di Kabupaten Bekasi disarankan menjual hasil panennya kepada pihak yang membeli dengan harga tertinggi.
- Pemprov Kalsel Siapkan 41.829 Hektare Untuk Optimalisasi Lahan Rawa
- Yayasan GSN Salurkan Pupuk Gratis dan Sprayer ke Petani di Magelang
- Petani Humbang Hasundutan Berhasil Kembangkan Bawang Merah dari Biji, Hasilnya Luar Biasa
- Cadangan Beras Pemerintah Aman, Tak Perlu Impor
- Anak Buah Prabowo Yakin 2025 Indonesia Bebas dari Impor
- PNM Dorong Pengembangan Usaha Petani Kopi Kintamani lewat 2 Strategi