Petani Karet Makin Terpuruk
Senin, 03 September 2012 – 06:18 WIB
BENGKALIS--Nasib ribuan petani karet di Bengkalis semakin terpuruk, menyusul jebloknya harga jaret sejak sebulan terakhir. Jika awal Lebaran lalu harga perkilo karet (ojol) masih di kisaran harga Rp 5000-Rp 6000/Kg, sekarang hanya tinggal Rp 3000 /Kg.
Harga tersebut menjadi yang terendah sejak 10 tahun terakhir. Petani di Bengkalis sempat mengecap masa terbaik ketika harga perkilo karet mencapai Rp 20 ribu kendati hanya beberapa minggu saja. “Mestinya paling rendahpun harga karet masih sebanding dengan harga 1 Kg beras. Kalau sekarang, satu kilo ojol hanya bisa untuk membeli 2,5 ons beras saja,” keluh Sudin warga Teluk Pambang, Minggu (2/9).
Baca Juga:
Sebagian petani karet yang memiliki penghasilan lain untuk memenuhi kebutuhan keluarga bisa tetap menakik karet dengan menyimpan karet atau ojol di kolam-kolam penyimpanan. Saat harga karet kembali naik mereka baru akan menjualnya.
“Ya, kalau petani karet punya penghasilan lain atau kerja lain selain menakik karet. Misalnya masih punya kebun kelapa atau lainnya. Kalau hanya manakik karet menjadi satu-satunya mata pencaharian keluarga, macam mana mau menyimpan ojol, mau makan apa,” keluh Sudin.
BENGKALIS--Nasib ribuan petani karet di Bengkalis semakin terpuruk, menyusul jebloknya harga jaret sejak sebulan terakhir. Jika awal Lebaran lalu
BERITA TERKAIT
- Konsisten Terapkan Produk Halal, Ajinomoto Raih Penghargaan IHATEC
- Sinar Mas Land Sukses Menyelenggarakan DNA Leadership Summit di BSD City
- Efek Aquabike Championship 2024 Penumpang Ferry di Danau Toba Melonjak 12,7%
- Operasikan Pabrik di Jakarta Timur, Grundfos Gelontorkan Investasi Rp 31 Miliar
- Perdana Hadir di SIAL Interfood, Lee Kum Kee Optimis Perkuat Pasar di Indonesia
- Pengamat Tata Kota Sebut Aparat Lemah kepada Preman Bisa Hilangkan Kepercayaan Publik