Petani Kesulitan Keringkan Gabah

Petani Kesulitan Keringkan Gabah
Petani Kesulitan Keringkan Gabah
PASAWAHAN-Dampak musim hujan, warga di Desa Pasawahan mengeluh karena kesulitan mengeringkan gabah hasil panen. Musim panen kali ini hanya terjadi di sejumlah desa di  Pasawahan, sementara di desa lain baru masuk musim tanam. Akibatnya petani harus pasrah karena gabah mereka tidak bisa dijemur karena alasan cuaca.

Yusuf Fuad (45), salah seorang warga Pasawahan mengaku kesulitan mengeringkan gabah hasil panennya. Sehingga mereka pun menjemurnya hanya jika cuaca cerah, dan tidak secara penuh gabahnya dapat kering. Kondisi tersebut dirasakan pekan-pekan ini oleh petani di Pasawahan.

Jika sebelumnya mereka sama rata dalam merasakan musim panen, namun kali ini panen justru terjadi di musim penghujan. "Menjemurnya sebentar kalau cuaca cerah saja, kalau mendung segera diangkat. Jadi tidak kering-kering gabahnya," kata Yusuf kepada Pasundan Ekspres (Grup JPNN), Minggu (17/3).

Dari seluas 100 hektar sawah yang ditanami padi, hanya sekitar 30 hektar yang bisa dipanen. Kendati demikian, petani juga harus mengalami masalah pengeringan, dengan menunggu cuaca cerah. Sementara itu di desa tersebut belum memiliki mesin pengering gabah, hanya mengandalkan pengeringan dari alam saja.

PASAWAHAN-Dampak musim hujan, warga di Desa Pasawahan mengeluh karena kesulitan mengeringkan gabah hasil panen. Musim panen kali ini hanya terjadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News