Petani Kewalahan Kuburkan Ikan
Batuanjing dan Linggai Paling Parah
Kamis, 11 November 2010 – 09:16 WIB
MANINJAU -- Pemilik keramba ikan di seputaran Danau Maninjau kewalahan untuk mengubur ribuan ton ikan yang mati sejak Jumat (5/11) lalu. Hingga saat ini sebagian besar ikan yang sudah membusuk itu masih terapung di atas keramba. Namun tidak sedikit pula yang dibuang ke tengah danau, sehingga bangkai ikan itu dan bau busuknya menyebar ke mana-mana. "Paling butuh waktu satu bulan, ikan-ikan itu sudah hancur dan mengendap ke dasar danau," ujarnya enteng. Biasanya kata Jon, ada bantuan dari perusahaan pakan sesuai kapasitasnya membantu pembudidaya menguburkan ikan-ikan yang sudah mati. Waktu kejadian 2009 lalu, ada perusahaan yang mengucurkan dana Rp500 juta untuk menguburkan ikan-ikan tersebut. "Tapi sekarang mungkin lain cerita karena sudah sering terjadi. Mereka tentu mikir-mikir juga untuk mengeluarkan dana sebesar itu," tukasnya.
Pemerintah Kecamatan bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Palang Merah Indonesia (PMI) sudah menyediakan dua lubang ukuran 2x10 meter dengan kedalaman 2 meter di dua daerah yang mengalami kematian terparah yakni Kampung Batu Anjing Nagari Koto Malintang dan Kampung Linggai Nagari Koto Gadang. Namun lubang itu tak banyak membantu karena pembudidaya ikan tak mampu memindahkan ratusan ton ikan yang ada di dalam keramba.
Baca Juga:
"Lubang sih sudah digali sama pemerintah, tapi tenaga kami tidak cukup untuk mengangkat ikan yang mati dari dalam keramba ke tempat penguburan. Kalau bisa ada bantuan tenaga dari pemerintah," ujar Jon, salah satu pengelolan keramba ikan di Batu Anjing, Nagari Koto Malintang, Rabu (10/11). Jika tidak ada bantuan tenaga dari pemerintah, kata Jon, pembudidaya akan membiarkan ikan itu hancur secara alamiah di atas danau.
Baca Juga:
MANINJAU -- Pemilik keramba ikan di seputaran Danau Maninjau kewalahan untuk mengubur ribuan ton ikan yang mati sejak Jumat (5/11) lalu. Hingga saat
BERITA TERKAIT
- Harimau Sumatra Memangsa Ternak Milik Warga di Pesisir Barat Lampung
- Selamat, Pemprov Jateng Raih 3 Penghargaan Pengelolaan Keuangan Daerah
- Gereja Katolik Santo Fransiskus Asisi Singkawang Ditetapkan Sebagai Cagar Budaya
- Ada Potensi Bencana Akhir Tahun, Basarnas Menyimulasikan Gedung-Gedung di Jakarta Runtuh
- Rampok Berpistol Ditangkap di Musi Rawas, Begini Kronologinya
- Penganiayaan Dokter Koas, Ini Alasan Polisi Periksa Lady Aurellia dan Ibunya di Polsek, Oalah