Petani Kewalahan Kuburkan Ikan

Batuanjing dan Linggai Paling Parah

Petani Kewalahan Kuburkan Ikan
Petani Kewalahan Kuburkan Ikan
Hal serupa juga diungkapkan Elmita, 50. Pengusaha keramba ikan paling besar di Maninjau yang terkenal dengan sebutan Mayang Taurai ini mengaku tak mungkin mengangkut sendiri ikan yang sudah mati untuk di kubur. "Di sini saja ada 150 petak. Satu petak itu volumenya bisa mencapai 3 sampai 4 ton. Kita tidak punya cukup tenaga untuk memindahkan ikan yang sudah mati sebanyak itu," ujarnya.

Ia juga mengaku tidak bisa menghindari membuang ikan yang sudah mati dari atas keramba ke danau. Sebab, pembudidaya harus memprioritaskan penyelamatan ikan yang masih hidup. "Di dalam keramba kan masih ada sebagian yang hidup. Untuk memudahkan evakuasinya terpaksa ikan-ikan yang mati kita keluarkan dari keramba.  Kelihatannya sih menganggu, tetapi mau gimana lagi. Kita berpacu dengan waktu untuk menyelamatkan yang masih hidup," ujarnya.

Jangankan untuk mengurus ikan mati, mengurus yang masih hidup saja Elmita dibikin repot. Sebab, tidak mudah mencari kolam penampungan yang kosong. Berkali-kali ia menelepon kolega bisnisnya untuk memastikan tempat penampungan sementara, tetapi tak jarang berakhir dengan diam karena ternyata semua kolam penuh. Beruntung dia sudah lama menjadi "pemain" keramba ikan, sehingga aksesnya ke pemilik kolam luas sehingga akhirnya tempat penampungan yang diinginkan didapat juga.

Bagi pembudidaya ikan yang skalanya tidak sebesar Elmita, langsung mengambil langkah seribu. Syawal di Kampung Muko-Muko segera melakukan pemanenan meski umurnya belum cukup. "Biasanya ikan itu dipanen setiap empat bulan sekali, tapi daripada mati duluan mending panennya dipercepat,"  ujanya. Pemasaran untuk hasil panen yang dipercepat inipun tidak sulit karena pembudidaya sudah terbiasa memasarkan ikan dengan berat yang beragam.

MANINJAU -- Pemilik keramba ikan di seputaran Danau Maninjau kewalahan untuk mengubur ribuan ton ikan yang mati sejak Jumat (5/11) lalu. Hingga saat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News