Petani Kukar Rasakan Manfaat Sistem Irigasi Berpintu

jpnn.com, KUTAI KARTANEGARA - Bantuan Kementrian Pertanian (Kementan) berupa sistem irigasi berpintu di lahan pertanian pasang surut Desa Sidomulyo, Kecamatan Anggana, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) diharapkan dapat meningkatkan produktivitas panen pada tahun ini.
Kepala UPT Dinas Pertanian Anggana Wahyu mengatakan, bangunan irigasi berpintu yang dibangun pada September tahun lalu itu sangat penting.
Sebab, selama ini ada stigma petani kesusahan mengairi sawah karena harus menunggu sungai pasang.
“Dengan adanya bantuan (irigasi) pintu air ini, airnya bisa dikendalikan sehingga menanamnya pun serempak dan bisa dikontrol. Mudah-mudahan produksinya bisa naik pada panen yang akan datang,” ungkap Wahyu, Sabtu (2/2).
Dari lahan seluas 854 hektare, baru sekitar 150 hektare yang ditanami komoditas seperti padi dan tanaman palawija yang dikelola oleh beberapa kelompok tani.
Wahyu mengatakan, lahan tersebut masih memiliki banyak potensi termasuk untuk mendukung program Revolusi Jagung.
“Potensi masih banyak lahan pasang surut air Sungai Mahakam sehingga yang belum tersentuh itu agar dapat segera terfasilitasi dengan model bantuan yang sama. Harapannya konsisten dan berhasil meningkatkan produksi,” kata Wahyu.
Direktur Jenderal PSP Pending Dadih Permana mengatakan, program rehabilitasi jaringan irigasi yang saat ini sedang gencar dilakukan oleh pemerintah sangat dirasakan oleh para petani.
Bantuan Kementrian Pertanian (Kementan) berupa sistem irigasi berpintu di lahan pertanian pasang surut Desa Sidomulyo, Kecamatan Anggana, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) diharapkan dapat meningkatkan produktivitas panen pada tahun ini.
- Wamentan Sudaryono Optimistis Indonesia Jadi Lumbung Pangan Dunia
- Kementan Cetak Petani Muda, Indonesia Jadi Role Model Global
- Mentan Amran dan Wamentan Sudaryono Jadi Ujung Tombak Mencapai Swasembada Pangan
- Kementan Gelar Forum Komunikasi Publik Standar Pelayanan RIPH
- Kementan Gelar Forum Komunikasi Publik Penerbitan Standar Pelayanan Produk PSAT
- Mentan: Pengamat Rugikan Negara Rp5 Miliar Bukan Sosok Asing, Guru Besar