Petani Lebak Beralih Mengembangkan Tanaman Sayuran

jpnn.com, LEBAK - Akibat kemarau panjang sejak dua bulan terakhir, sejumlah petani di Kabupaten Lebak, Banten, kini beralih mengembangkan tanaman sayuran.
"Kami lebih mengembangkan pertanian sayuran karena menguntungkan dibandingkan tanaman padi yang mengalami kekeringan," kata H Acep, seorang petani di Desa Luhur Jaya Kecamatan Cipanas, Kabupaten Lebak, Selasa (27/8).
Pengembangan pertanian sayuran tidak begitu banyak memerlukan pasokan air juga permintaan pasar cukup tinggi. Petani cukup membasahi tanaman pagi dan sore, sehingga tanaman sayuran tumbuh hingga panen.
Para petani mengembangkan tanaman sayuran itu dengan memanfaatkan lahan persawahan yang tidak ditanami padi akibat kekeringan. Tanaman sayuran setelah 40 hari dapat dipanen.
BACA JUGA: Ratusan Petani Terancam Gagal Panen di Musim Kemarau
"Kami dan petani lainnya di sini mengembangkan sayuran paria, kacang panjang dan ketimun," katanya.
Menurut dia, saat ini harga sayuran relatif bagus dan menguntungkan karena di tingkat petani mencapai Rp 6.000/Kg.
Produksi tanaman sayuran jika panen bisa menghasilkan sebanyak dua ton/petak selama sepekan. Apabila, petani menjual sebanyak dua ton dengan harga Rp 6.000/Kg maka pendapatan petani sebesar Rp 12 juta.
Produksi tanaman sayuran jika panen bisa menghasilkan sebanyak dua ton/petak selama sepekan. Apabila, petani menjual sebanyak dua ton dengan harga Rp 6.000/Kg maka pendapatan petani sebesar Rp 12 juta.
- Serapan BULOG Jatim Tembus 300 Ribu Ton Setara Beras, Tertinggi dalam 10 Tahun Terakhir
- Prabowo Sebut Petani Harus Bisa Punya Rumah dan Mobil
- Gegara Membawa Sabu-Sabu, Petani Ditangkap Polres Flores Timur
- Mentan: Pengamat Rugikan Negara Rp5 Miliar Bukan Sosok Asing, Guru Besar
- Tembus 1 Juta Ton, Bulog Tetap Optimalisasi Penyerapan Panen Raya 2025
- Kawanan Gajah Liar Merusak 7 Rumah Warga di Lampung Barat