Petani Milenial Lebih Mudah Promosi Produk Lewat Aplikasi Outlet MIA
jpnn.com, JAKARTA - Kementan meluncurkan aplikasi Outlet Millenial Indonesian Agropreneurs (MIA) sebagai platform jejaring media sosial dan tempat pemasaran produk pertanian secara online.
Platform itu diharapkan bisa menyatukan petani milenial di Indonesia dan menambah peluang perluasan pasar pertanian.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BBSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi mengatakan platform Outlet sangat mudah digunakan karena bersifat user friendly.
Dengan platform itu Kementan juga dapat terbantu untuk mengetahui keberadaan para petani berusia muda di seluruh wilayah untuk kepentingan regenerasi petani.
"Ujungnya adalah bagaimana menciptakan petani milenial yang profesional dan mandiri. Tidak bergantung pada orang lain atau pemerintah sehingga punya kemampuan adrenalin usaha yang besar," ujar Dedi dalam siaran persnya, Senin (18/10).
Menurut Dedi, masa depan sektor pertanian nasional tergantung kepada para petani milenial saat ini. Sebab, mereka memiliki kemampuan yang lebih baik, melek teknologi, dan sangat adaptif terhadap perubahan.
Dia menambahkan bahwa sekarang Indonesia butuh petani milenial yang memang memiliki jiwa wirausaha tinggi untuk mendorong peningkatan produksi pangan nasional ke depan.
"Petani yang seperti itu yang akan mampu menggenjot produktivitas sehingga ke depan produk kita bertambah bahkan bisa diekspor dan diterima di pasar internasional," kata Dedi.
Kementan meluncurkan aplikasi Outlet MIA untuk mempermudah petani milenial memasarkan produk andalan.
- Bagaimana Cara Daftar Brigade Swasembada Pangan? Ini Penjelasan Kepala BPPSDMP Kementan
- Seleksi PPPK 2024 Sedang Proses, Muncul Usulan Baru dari Pak Gub
- Usut Kasus Korupsi Pengadaan X-Ray Kementan, KPK Panggil Sunarto Sulai
- Wamentan Sudaryono Dapat Gelar Bapak Petani Milenial, Yakin Sektor Pertanian Menjanjikan
- Gelar Rapat Maraton, Mentan Amran Ingin Buat Lompatan Besar Menuju Swasembada Pangan
- Kementan Beri Pendampingan dan Penerapan Mekanisme ke Petani di Merauke