Petani Minta Tomcat Jangan Dibasmi
Rabu, 28 Maret 2012 – 13:35 WIB
CIKAMPEK-Serangga pembuat gatal yang kini mulai menyerang sejumlah wilayah di Kabupaten Karawang berguna bagi ekosistem darat. Meskipun sudah masuk kategori hama atau hewan pengganggu, Ade Suparman dari UPTD Pertanian Kecamatan Cikampek, mengaku tidak setuju jika serangga bernama ilmiah Paederus Riparius itu dibasmi. Dirinya menjelaskan, tomcat muncul di permukiman diduga karena keseimbangan alam terganggu atau rusaknya ekosistem lingkungan. Seperti pada kasus serangan pertama tomcat di Surabaya, rumah susun yang didatangi kumbang Rove itu berada di samping sawah.
"Tomcat itu predator wereng yang mengganggu padi dan berguna bagi para petani untuk membasmi hama wereng. Tadi, menurut saya dibiarkan saja, jangan dibasmi. Tomcat yang muncul di Karawang saat ini merupakan predator pengendali hama penyakit, umumnya di sawah," ujarnya kepada Pasundan Ekspres (Group JPNN).
Baca Juga:
Menurutnya, jika hewan penyebab gatal itu dibasmi, bisa-bisa wereng menggurita dan justru berbahaya bagi ketahanan pangan. "Jadi secara jangka panjang justru akan mengancam nasib manusia. Apalagi lahan pertanian di Karawang semakin menyusut," tambahnya.
Baca Juga:
CIKAMPEK-Serangga pembuat gatal yang kini mulai menyerang sejumlah wilayah di Kabupaten Karawang berguna bagi ekosistem darat. Meskipun sudah masuk
BERITA TERKAIT
- 2 Desa di Jepara Dilanda Puting Beliung, 21 Rumah Rusak
- Hamdalah, Jalan Lintas Riau-Sumbar di Tanjung Alai Hari Ini Kembali Normal
- PPPK 2024: Biak Sediakan 251 Formasi Guru, Sesuai dengan Kebutuhan Daerah
- Hanyut di Sungai Ciliwung Bogor, Anak 13 Tahun Ditemukan Meninggal
- Ditlantas Polda Riau Maksimalkan Antisipasi Kemacetan Menjelang Tahun Baru
- 2 Sopir Jip Wisata Bromo Positif Narkoba, Diserahkan ke BNN