Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif

Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif
Al Fansuri (kanan), petani muda yang memiliki pandangan tentang menopang Indonesia Emas 2045 lewat agrikultur progresif. Foto: dokpri for jpnn.com

Al Fansuri mengusulkan transformasi menuju agrikultur progresif yang mengintegrasikan teknologi canggih dan ramah lingkungan, serta berfokus pada efisiensi dan keberlanjutan.

Penggunaan drone untuk pemantauan tanaman, sistem irigasi berbasis sensor otomatis, serta teknologi big data untuk meramalkan hasil panen, dipandangnya sebagai kunci untuk menghadapi tantangan produksi dan distribusi.

Dia percaya bahwa tanpa pendidikan dan pelatihan yang memadai, petani akan kesulitan beradaptasi dengan perubahan zaman.

Oleh karena itu, peningkatan kapasitas petani melalui pendidikan dan akses kepada pembiayaan yang lebih mudah, menjadi bagian tak terpisahkan dari rencana transformasi ini.

Dia juga menekankan pentingnya penguatan infrastruktur pertanian mulai dari sistem irigasi hingga jaringan distribusi yang lebih efisien.

Tidak hanya soal teknologi dan infrastruktur, Al Fansuri juga mengajak pembaca dan pelaku usaha tani untuk berpikir lebih jauh tentang keberlanjutan pertanian.

“Dalam menghadapi dampak perubahan iklim, pertanian berkelanjutan—seperti teknik agroforestry dan pertanian organik—diperlukan untuk menjaga keseimbangan ekosistem sekaligus menghasilkan produk yang lebih sehat dan berkualitas," tuturnya.

Gambaran buku Al Fansuri diakhiri dengan gagasan tentang Agrikultur 4.0, yaitu era digitalisasi dalam sektor pertanian yang melibatkan penerapan kecerdasan buatan (AI), Internet of Things (IoT), dan blockchain untuk meningkatkan efisiensi serta transparansi dalam rantai pasok pertanian.

Al Fansuri, petani muda memiliki pandangan tentang menopang Indonesia Emas 2045 lewat agrikultur progresif.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News