Petani PIR di Ketapang dan Riau Teraniaya
Selasa, 11 Agustus 2009 – 21:09 WIB

Petani PIR di Ketapang dan Riau Teraniaya
Ditambahkan, tahun 2009, Kantor Lelang Negara Depkeu mengeksekusi aset tetapi digugat PT Benua Indah Group dengan menyertakan putusan Pengadilan Tinggi Kalimantan Barat yang meminta penundaan pelelangan. Terakhir, Bank Mandiri mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung (MA). “Kalau nanti turun putusan MA, eksekusi aset akan di-follow up Kantor Lelang Negara,” tegas Hasudungan.
Seluruh aset PT Benua Indah Group telah disita negara bulan Maret 2006. Tetapi, petani sawit PIR-Trans mempertanyakan sikap Pemerintah yang mengembalikan pembayaran hasil panen TBS kepada PT BIG. Tetapi, di waktu yang bersamaan Pemerintah Daerah Kabupaten Ketapang menerbitkan dua izin usaha PT Benua Indah Group. Salah satunya di Kecamatan Singkup seluas 7.100 hektar yang dibiayai dari hasil panen TBS yang tidak disetorkan, imbuhnya.
Wilayah binaan PT BIG yang melibatkan 13 ribu kepala keluarga (KK) di 26 desa dalam 6 kecamatan di Ketapang itu masing-masing Kecamatan Sungai Melayui Rayak, Kecamatan Pemahan, Kecamtan Tumbang Titi, Kecamatan Nangatayap, Kecamatan Singkup, dan Kecamatan Kendawangan. (fas/JPNN)
JAKARTA - Perkebunan pola Perusahaan Inti Rakyat yang dipaketkan dengan program transmigrasi (PIR-Trans) binaan PT Benua Indah Group (PT BIG) yang
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Iwan Sunito Siap Dukung Program 3 Juta Rumah Lewat Kolaborasi Swasta
- Rencana Impor Diklaim Tak Bakal Ganggu Swasembada Pangan Nasional
- Dirut Bank DKI Jamin Dana Nasabah Aman dan Non-tunai KJP Plus Tetap Lancar
- Harga Emas Antam Hari Ini 20 April 2025, UBS dan Galeri24 Sama Saja
- Transaksi Tabungan Emas Pegadaian Diproyeksikan Naik 10 Kali Lipat pada Akhir April
- 165.466 Kendaraan Meninggalkan Jabotabek saat Libur Panjang