Petani Protes, Buang Buah Naga ke Sungai dan Jalan

Petani Protes, Buang Buah Naga ke Sungai dan Jalan
Petani membuang buah naga ke jalan karena harganya anjlok bahkan tidak laku dijual. Foto: Radar Banyuwangi/JPG

Diberitakan sebelumnya, gara-gara harga buah naga yang terus merosot, para petani di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran membuang buah naga hasil panenannya ke sungai yang ada di daerahnya, Kamis pekan lalu (17/1).

Mereka merasa kecewa akibat harga buah naga di tingkat petani hanya dihargai Rp 1.500 per kilogram. ”Selama sebulan ini harga buah naga terus merosot,” ungkap Hari Candra Setyawan, 30, warga Dusun Silirbaru, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran kala itu.

Menurut Candra, harga buah naga itu awalnya bisa bertahan Rp 7.000 per kilogram. Harga itu berangsur turun hingga kini menyentuh harga Rp 1.500 per kilogram. Harga buah naga yang anjlok itu, membuat petani frustasi.

Buah naga yang baru dipanen dan dimasukkan dalam keranjang, selanjutnya dibuang ke sungai. Buah naga yang dibuang ke sungai itu, hampir lima kuintal.

Anjloknya harga buah naga di tengah melimpahnya hasil produksi di Banyuwangi direspons cepat Pemkab Banyuwangi. Difasilitasi Kementerian Pertanian (Kementan) RI, tiga perusahaan asal Jakarta melakukan kontrak pembelian buah naga dari petani Banyuwangi sebanyak 150 ton.

BACA JUGA: Stabilkan Harga Buah Naga, Petani Banyuwangi Dapat Kontrak Besar Pembelian

Kontrak pembelian ratusan ton buah naga tersebut ditandatangani petani dan pembelinya di Kantor Dinas Pertanian Banyuwangi, Senin malam lalu (21/1). Begitu kontrak ditandatangani, pengiriman bertahap langsung dilakukan.

BACA JUGA: Harga Anjlok, Manfaat Buah Naga Tetap Juara

Sejumlah petani di Banyuwangi membuah hasil panen buah naga yang harganya anljok ke sungai dan jalan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News