Petani Rasakan Manfaat Besar Infrastruktur Perairan Buatan Kementan
Pergiliran air yang masuk ke jaringan irigasi tersier dilakukan dengan aturan delapan hari mengalir, dua hari mati.
"Alhamdulillah dengan bantuan pompa, meskipun air mati, petani masih bisa memasukkan air ke irigasi dan bisa mengairi sawah dengan luasan 90-105 ha. Daerah Irigasi (DI) yang mengalir kesini adalah DI Sampean Baru," tuturnya.
Manfaat embung juga ternyata dirasakan langsung petani di lahan rawa. Selain diperlukan untuk pengairan di musim paceklik air, juga diperlukan untuk mencuci asam lahan rawa.
Seperti yang diungkapkan Ketua Kelompok Tani Berkat Sepakat, di Desa Sei Asem, Kecamatan Kapuas Hilir, Kab. Kapuas, Kalimantan Tengah, Asnul.
Dirinya mengatakan embung yang berada di persawahannya dapat meningkatkan indeks pertanaman dari satu kali menjadi dua kali tanam dalam setahun.
Embung seperti ini sangat berguna bagi daerah rawa lebak. Sebab selama ini genangan dan kekeringan belum dapat diprediksi dengan tepat.
Padahal budi daya padi memerlukan air yang cukup, yaitu mulai dari tanam hinggamasa pengisian.
Kendala dalam budid aya padi di lahan rawa adalah genangan air di lahan rawa tidak akan bertahan lama yang kemudian disusul kekeringan.
Aneka infrastruktur air yang dibangun Kementerian Pertanian (Kementan) di berbagai daerah kini sudah dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat tani.
- Dukung Ketahanan Pangan, IsDB & IFAD Kembangan Pertanian Dataran Tinggi
- Program Upland Kementan Diharapkan Bisa Perkuat Ketahanan Pangan
- IFAD Tinjau Program UPLAND di Garut Untuk Tingkatkan Produktivitas & Kesejahteraan Petani
- Bagaimana Cara Daftar Brigade Swasembada Pangan? Ini Penjelasan Kepala BPPSDMP Kementan
- Usut Kasus Korupsi Pengadaan X-Ray Kementan, KPK Panggil Sunarto Sulai
- Gelar Rapat Maraton, Mentan Amran Ingin Buat Lompatan Besar Menuju Swasembada Pangan