Petani Risau Harga Naik Bila Serikat Pekerja Minta Kenaikan Upah
Para petani buah dan sayuran Australia khawatir permintaan kelompok-kelompok serikat pekerja untuk menegosiasikan kondisi upah yang lebih tinggi bagi pekerja lepas dapat memaksa mereka keluar dari bisnis.
Komisi Keadilan Kerja, serikat pekerja dan kelompok lobi pertanian saat ini sedang bernegosiasi meninjau para pekerja perkebunan buah dan sayuran diberikan upah lembur.
Petani mengatakan mereka tidak akan sanggup dan harus membiarkan tanaman di lahan membusuk kecuali supermarket meningkatkan harga grosir.
Mereka juga khawatir serikat pekerja bergerak untuk mengorganisir industri hortikultura yang sebagian besar tidak berserikat, untuk mengimbangi menyusutnya sektor manufaktur Australia.
"Saya benar-benar tercengang. Saya bertanya-tanya apa kesalahan yang telah kami lakukan, atau apakah kami telah membuat marah para dewa," kata Leo Skliros, seorang petani mangga di Kawasan Utara.
"Saya merasa seperti kami selalu diserang.
"Lebih buruk dari pajak backpacker."
'Perkebunan akan menutup pintu mereka'
Photo: Leo Skliros di gudang pengepakan mangga. (ABC Rural: Lydia Burton)
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat