Petani Risau Harga Naik Bila Serikat Pekerja Minta Kenaikan Upah

Para petani buah dan sayuran Australia khawatir permintaan kelompok-kelompok serikat pekerja untuk menegosiasikan kondisi upah yang lebih tinggi bagi pekerja lepas dapat memaksa mereka keluar dari bisnis.
Komisi Keadilan Kerja, serikat pekerja dan kelompok lobi pertanian saat ini sedang bernegosiasi meninjau para pekerja perkebunan buah dan sayuran diberikan upah lembur.
Petani mengatakan mereka tidak akan sanggup dan harus membiarkan tanaman di lahan membusuk kecuali supermarket meningkatkan harga grosir.
Mereka juga khawatir serikat pekerja bergerak untuk mengorganisir industri hortikultura yang sebagian besar tidak berserikat, untuk mengimbangi menyusutnya sektor manufaktur Australia.
"Saya benar-benar tercengang. Saya bertanya-tanya apa kesalahan yang telah kami lakukan, atau apakah kami telah membuat marah para dewa," kata Leo Skliros, seorang petani mangga di Kawasan Utara.
"Saya merasa seperti kami selalu diserang.
"Lebih buruk dari pajak backpacker."
'Perkebunan akan menutup pintu mereka'

- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya