Petani Sawit Minta Perlindungan Harga TBS
Harga Lebih Baik, Sawit Dijual ke Malaysia
Kamis, 10 November 2011 – 12:17 WIB
NUNUKAN – Puluhan Ketua Kelompok Petani Sawit Non Plasma mendatangi gedung DPRD Nunukan. Kedatangan para petani yang berasal dari daratan Simenggaris itu meminta agar DPRD dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nunukan lebih memperhatikan nasib petani sawit terkait perlindungan harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit maupun pemasaran TBS itu sendiri. "Namun hambatan kami adalah petugas. Memang secara aturan ini ilegal. Tapi kalau kami tidak menjual hasil-hasil sawit kami, berapa besar kerugian yang harus kami tanggung," ungkapnya didalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang dipimpin Wakil Ketua DPRD Nunukan H Ngatidjan Ahmadi, rabu (9/11).
Selain itu, status kepemilikan lahan petani non plasma yang kerap kali tumpang tindih dengan pihak perusahaan yang beroperasi di daratan Simenggaris, sekiranya dituntaskan segera melalui fasilitasi pemerintah daerah.
Baca Juga:
Menurut Simenggaris Andi Tamrin, seorang petani sawit, pada umumnya petani di Simenggaris lebih condong menjual sawit-sawit mereka ke Sabah, Malaysia. Sebab secara harga, pembelian TBS yang ditawarkan negera tetangga tersebut cenderung lebih tinggi ketimbang harga yang ditawarkan pabrik-pabrik sawit lokal.
Baca Juga:
NUNUKAN – Puluhan Ketua Kelompok Petani Sawit Non Plasma mendatangi gedung DPRD Nunukan. Kedatangan para petani yang berasal dari daratan Simenggaris
BERITA TERKAIT
- Ada Jalan Amblas, Lalu Lintas OKU Timur - OKU Selatan Lumpuh Total
- Bentrok Ormas di Pekanbaru, Puluhan Orang Mengamuk
- Polisi Ungkap Fakta soal Lokasi Penemuan Kerangka Manusia di Pademangan
- Wahai Honorer Pelamar PPPK 2024 Tahap 1, Sudah Siap? Ada yang Harus Naik Pesawat
- Pemkot Pekanbaru Mengalami Kendala Pindahkan 277 Pengungsi Rohingya
- Pj Bupati Mimika Perintahkan Perbaikan Fasilitas RS Waa Banti Tembagapura