Petani Sulit Dapat Pupuk, Harus Antre Tiga Hari

jpnn.com, NGANJUK - Sejumlah petani di Nganjuk, mengeluh sulit mendapatkan pupuk saat memasuki musim tanam November ini.
Petani di Desa Kedung Malang, Kecamatan Prambon, harus mengantre selama tiga hari untuk mendapatkan pupuk.
Itu pun mereka harus membeli pupuk dengan sistem paket.
Misalnya, yang dikeluhkan Samadi, 58. Dia harus membiarkan tanaman padinya yang baru ditanam belum dipupuk selama seminggu.
"Mencari pupuk susah sekarang," keluhnya.
Sebenarnya, kata Samadi, di pasaran tersedia pupuk organik yang melimpah.
Tetapi, dia tidak terbiasa menggunakan pupuk organik pada tanamannya. "Dulu pernah pakai pupuk organik, hasilnya tak sebaik kalau pakai pupuk kimia," ujarnya.
Karena itu, pria yang rambutnya sudah memutih tersebut tetap menunggu pupuk kimia.
Petani harus membeli pupuk dengan sistem paket
- Stok Pupuk Subsidi Tersedia untuk Petani Bali, Nyoman Adi Apresiasi Gebrakan Mentan
- Dirut Pupuk Indonesia Pastikan Pupuk Bersubsidi Tersedia Sebelum Musim Tanam
- Kementan-Pupuk Indonesia Teken Kontrak Pengadaan dan Penyaluran Pupuk Subsidi di 2025
- Pupuk Subsidi 2025 Dialokasikan Rp 46,8 T, Mentan Amran Pastikan Distribusi Tepat Sasaran
- Penyaluran Pupuk Subsidi Dipercepat
- Rembuk Tani jadi Cara Pupuk Indonesia Penuhi Kebutuhan Petani Sragen