Petani Sulit Dapat Pupuk, Harus Antre Tiga Hari
Rupanya, Samadi tak bisa langsung membeli pupuk kimia yang diinginkan, yaitu jenis urea dan ZA.
Dia harus membeli satu paket pupuk berisi urea, ZA, phonska, dan pupuk organik.
"Harga pupuk paketnya Rp 500 ribu. Saya juga harus memesan dulu. Tiga hari baru bisa diambil," terangnya sembari menyebut paket pupuk itu harus dibeli melalui kelompok tani.
Bagaimana jika tidak membeli paket? Samadi menuturkan, dirinya bisa membeli pupuk eceran.
Namun, harganya lebih tinggi. Satu sak pupuk urea harus dibeli Rp 110 ribu-Rp 115 ribu. Sedangkan phonska mencapai Rp 120 ribu.
Walaupun harga eceran jauh lebih tinggi daripada harga normal, Samadi tidak keberatan membeli.
Sebab, dia hanya membutuhkan beberapa jenis pupuk.
Dikonfirmasi tentang sulitnya pupuk bersubsidi saat musim panen November ini, Kabid Bina Usaha dan Penyuluhan Dinas Pertanian (Dispertan) Nganjuk Abdul Ghofur menyatakan akan menindaklanjuti.
Petani harus membeli pupuk dengan sistem paket
- Pupuk Indonesia Percepat Penebusan Pupuk Subsidi di Wonogiri untuk Dukung Musim Tanam
- Petani Sambut Penyederhanaan Distribusi Pupuk Subsidi Pemerintah
- Menko Pangan Zulhas Sidak di Lampung, Petani dan Kios: Pupuk Melimpah, Alhamdulillah
- Menko Pangan Dorong Penyederhanaan Regulasi Pupuk Subsidi
- Bongkar Penimbunan 25 Ton Pupuk Subsidi di Garut, Polisi Tetapkan A Jadi Tersangka
- Satgassus Pencegahan Korupsi Polri Lakukan Pengawasan Pupuk Subsidi di 2 Kabupaten