Petani Tahura Keluhkan Kelangkaan Pupuk

jpnn.com - TAHUNA - Petani di Kelurahan Kolongan Beha Baru Kecamatan Tahuna Barat mengeluh kesulitan mendapatkan pupuk. Pasalnya stok pupuk di distributor cepat habis, menyebabkan produktifitas petani menurun.
"Pupuk menjadi masalah kami. Stok pupuk di distributor cepat habis. Hari ini kami mendapatkan pupuk, dua minggu kemudian habis,"Â ungkap Set Janis petani di Kelurahan Kolongan Beha.
Dia mengatakan, kelangkaan pupuk mempengaruhi produktifitas petani, karena pekerjaan menanam selalu tertunda.
"Kami pernah mengalami gagal tanam, bibit cabe dan tomat tidak bisa ditanam karena stok pupuk yang habis," katanya.
Junikson Piambira, petani lainnya juga menyampaikan, ketika membeli pupuk, pihak distributor meminta Rencana Definitif Kegiatan Kelompok (RDKK), jika tidak ada, mereka tak akan diberi pupuk.
"Dari dulu kami petani perorangan, bukan petani kelompok,"Â katanya.
Diungkapkan Piambira, alasan tidak membentuk kelompok karena tidak semua petani memiliki keuletan yang sama.
"Kalau boleh, kami petani perorangan, diberikan kemudahan mendapatkan pupuk, walaupun tidak memiliki RDKK,"Â katanya.
TAHUNA - Petani di Kelurahan Kolongan Beha Baru Kecamatan Tahuna Barat mengeluh kesulitan mendapatkan pupuk. Pasalnya stok pupuk di distributor cepat
- Hotel 101 Urban Glodok Jakbar Terbakar, Asap Masih Mengepul
- Dishub DIY Bakal Uji Coba Sistem Satu Arah di Plengkung Nirbaya Jogja
- Banjir di Cimanggung Sumedang Berangsur Surut
- Seorang Pria Meninggal Akibat Longsor di Garut, Pemprov Jawa Barat Kirim Bantuan
- Dedi Mulyadi Alihfungsikan Kendaraan Dinas Guburnur Jadi Mobil Rumah Sakit
- Karang Taruna Jakarta Utara Bantu Warga Terdampak Banjir di Kelapa Gading