Petani Tambak Udang Kini Bisa Mendapat Bantuan Ahli Lewat Aplikasi Delos
jpnn.com, JAKARTA - Delos sebuah startup aquatech di Indonesia berhasil menghadirkan komposisi dan formula yang ideal untuk menjalankan sebuah tambak udang.
Start up itu lahir dari perjalanan panjang sebuah tambak udang konvesional bernama Dewi Laut Aquaculture (DLA) yang berlokasi di Garut, Jawa Barat.
Delos merupakan penyempurnaan dari siklus ke siklus tambak itu sendiri. Dimulai sejak 2016 hingga kini, DLA terus berinovasi secara digital, hingga bermuara pada aplikasi teknologi Delos yang kemudian diperkenalkan kepada publik.
Dilengkapi dengan teknologi kontrol bernama Aquahero, Delos dirancang sebagai “konsultan ahli” para petani tambak udang.
CEO Delos, Guntur Mallarangeng, dalam siaran persnya mengatakan keterlibatan aplikasi itu mampu membuat hasil panen DLA naik secara signifikan.
“Kami berhasil memaksimalkan budidaya, dengan tebaran 180 ekor per meter persegi, rasio konversi pakan dibawah 1.5 dan survival rate diatas 85%, yang akhirnya kami dapat melebihi 40 ton per hektar dengan lama budidaya 90 hari," ujarnya di Jakarta.
Selain itu, Delos juga mampu mengukur seberapa besar pemberian pakan yang ideal, sehingga tidak berlebihan dan membuang banyak biaya bagi petambak.
Harapannya, pada hasil akhirnya mampu mendapatkan nilai Rasio Konversi Pakan (FCR) yang baik di bawah 1.5.
Dilengkapi dengan teknologi kontrol bernama Aquahero, Delos dirancang sebagai konsultan ahli para petani tambak udang.
- Kejari Bengkalis Usut Dugaan Korupsi Tambak Udang yang Merusak Lingkungan
- Polda Jateng Hentikan Kasus Pelaporan terhadap Aktivis Penolak Tambak Udang Karimunjawa
- KNP Dukung Ganjar Ajarkan Pengelolaan Tambak Udang kepada Nelayan Lampung
- Andalkan AquaLink, Delos Siap Atasi Masalah Rantai Pasok Petambak Udang
- Sejumlah Investor Menyuntikkan Dana Tambahan untuk DELOS
- Tertarik Belajar Industri Tambak Udang? Bisa Bergabung di Institut Maritim Delos