Petani Tembakau Apresiasi SBY Soal FCTC
jpnn.com - ASOSIASI Petani Tembakau Indonesia di sejumlah daerah menyatakan sikap keras untuk menolak desakan sejumlah pihak agar pemerintah Indonesia meratifikasi Framework Convention on Tobacco Control (FCTC).
Asosiasi menyatakan dukungan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang belum akan menyepakati desakan ratifikasi FCTC tersebut. ’’Kami sangat mendukung dan menyambut baik sikap Pak SBY yang tidak akan gegabah mendukung FCTC,’’kata Iteng Ahmad, Ketua Asosiasi Petani Tembakau Jawa Timur.
Menurut Iteng, sikap SBY tersebut selaras dengan aspirasi para petani tembakau di Indonesia yang merasa akan terdampak langsung bila ratifikasi FCTC diteken oleh Indonesia. Iteng menjelaskan, jika ratifikasi dilaksanakan maka akan terjadi standarisasi produk tembakau merujuk pada indikator-indikator global yang berpotensi mematikan hajat hidup para petani tembakau Indonesia.
’’Kami menduga keputusan itu muncul di tahun politik yang mungkin saja ada maksud politik tertentu,’’ kata Iteng. Menurutnya, terlepas dari ada muatan politik atau tidak, para petani tembakau tetap solid untuk menolak rencana ratifikasi FCTC.
Bila ternyata di kemudian hari ada perubahan sikap dari pemerintah, Iteng memastikan ribuan petani tembakau telah siap untuk menyerbu Jakarta demi keberlanjutan hajat hidup mereka.
Hal senada diucapkan Ketuas Asosiasi Petani Tembakau Jawa Tengah Wisnubrata. ’’FCTC adalah lonceng kematian bagi petani tembakau di Indonesia. FCTC jelas-jelas akan menghantam kehidupan petani tembakau,’’ katanya.
Menurutnya, keputusan untuk tidak sembarangan meneken usulan ratifikasi FCTC menunjukkan keberpihakan pemerintah kepada kepentingan rakyatnya yang hidup sebagai petani tembakau.
Sampai saat ini, kata Wisnu, pihaknya percaya dengan sikap istana terkait FCTC. Menurutnya, petani tembakau sekarang sudah melek informasi. Jadi, bila di kemudian hari ada perubahan sikap dari pemerintah, dengan sendirinya petani tembakau akan memberi hukuman dengan sikap keras mereka.
ASOSIASI Petani Tembakau Indonesia di sejumlah daerah menyatakan sikap keras untuk menolak desakan sejumlah pihak agar pemerintah Indonesia meratifikasi
- Lewat Program 'Didik', Bea Cukai Tingkatkan Kompetensi Perusahaan Penerima Fasilitas AEO
- Bank Mandiri Buktikan Komitmen Menyukseskan 3 Juta Rumah Dengan Jadi Penyalur FLPP
- Layanan CRM OCA Bantu UMKM Lebih Dekat dengan Pelanggan
- Kabar Baik, Target KUR 2025 Naik jadi Rp 300 Triliun
- IDSurvey Buka Kantor Cabang di Singapura
- Targetkan Green Growth, Ini 3 Proyek Kolaborasi dari SCG di ESG Symposium 2024