Petani Tembakau Curhat ke Mbak Tutut
jpnn.com, TEMANGGUNG - Siti Hardiyanti Rukmana alias Mbak Tutut mendengar keluhan para petani tembakau tentang tata kelola pertanian yang dianggap tak menguntungkan mereka. Di saat musim tanam, mereka kesulitan mendapatkan pupuk. Saat panen raya, harga pun anjlok. Alih-alih untung, mereka justru nombok.
Bagaimana tidak, harga tembakau di Desa Kemloko Kecamatan Tembarak Kabupaten Temanggung anjlok. Dari biasanya Rp 50 ribu – Rp 60 ribu per kg menjadi Rp 15 ribu – Rp 25 ribu per Kg. Bahkan ada juga yang belum laku.
Hal inilah yang dikeluhkan mereka kepada Siti Hardiyanti Rukmana alias Mbak Tutut, dalam silaturahmi ‘ekodaya Ibu Tutut Soeharto bersama masyarakat Temanggung’, di kawasan lereng Gunung Sumbing, Dusun Bangsulan, Kemloko, Tembarak, Temanggung, Jawa Tengah, Sabtu (16/2).
“Saat panen harapannya dapat untung untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, eh ndak tahunya malah tombok. Ndak tahu, kenapa pabrik ndak mau beli,” kata Zulifah (36) salah satu petani tembakau yang hadir.
BACA JUGA: Nizar: Pendukung Jokowi Dalam Status Panik Stadium 4
Mbak Tutut menyatakan keprihatinannya. Prihatin atas kondisi dan kesejahteraan para petani di kawasan Temanggung, Jawa Tengah, saat ini. Padahal kawasan ini menjadi salah satu sentra pertanian tembakau.
“Temanggung itu selama ini dikenal sebagai kota tembakau. Tembakau Temanggung terkenal hingga ke seluruh dunia. Karena merupakan penghasil tembakau terbaik. Daunnya besar dan tahan terhadap hama. Tapi, melihat kondisi seperti sekarang ini saya jadi sedih,” katanya.
Ikut hadir mendampingi Mbak Tutut, antara lain Siti Hutami Endang Adiningsih (Mamiek Soeharto) dan Retnosari Widowati Harjojudanto (Eno Sigit). Mbak Tutut tampak akrab berdialog dan bercengkrama bersama para petani.
Mbak Tutut mendengarkan keluhan alias curhat para petani tembakau di Temanggung, Jateng.
- Soal Rancangan Permenkes, APTI: Petani Bakal Kesulitan Menjual Tembakau
- Tanggapi Polemik Rancangan Permenkes Kemasan Seragam, DPR: Lindungi Tenaga Kerja dan Petani Tembakau
- APTI Anggap PP 28/2024 dan RPMK Membunuh Petani Tembakau
- PD FSP RTMM-SPSI DIY Punya 3 Rekomendasi untuk Calon Kada di Kulon Progo
- Polemik Kemasan Rokok Polos Tanpa Merek, APTI: Petani Tembakau Kena Dampak Negatif
- APTI Desak Kemenkes Cabut Rancangan Permenkes Kemasan Rokok Polos Tanpa Merek