Petani Terancam Tak Bisa Tanam Padi

jpnn.com, CIKARANG - Buruh tani asal Sukawangi, Mursan mengeluhkan kondisi sawah yang berada di Desa Sukawangi yang sudah kekeringan.
Pasalnya dia terancam tidak bisa menanam padi. Mursan berharap pemerintah daerah mengirim pasokan air, sehingga petani yang berada di Desa Sukawangi bisa bercocok tanam.
“Musim kemarau gini, palingan kami gak bisa nyawah,” ujar Mursan beberapa waktu lalu.
Hal senada juga disampaikan Bosa , warga RT 001 RW 05, Desa Sukarahayu, Kecamatan Tambelang ini mengatakan, petani harus membayar per-truk untuk mengangkut tanah sebesar Rp 200 ribu dan biaya kuli.
Dia menambahkan tanah tersebut sangat diperlukan petani agar bibit di sawah tidak mati.
“Petani berinisiatif menanam bibit di rumah. Sudah hampir 2 bulan petani di sini sudah tidak cocok tanam, kebanyakan petani sudah ngangkut tanah buat nandur di rumah,” jelasnya.
Bosan menyampaikan, cuaca kemarau yang membuat sebagian petani untuk sementara ini kurang minat menanam padi.
Apalagi, saluran irigasi tidak sanggup lagi untuk membasahi ratusan hektar sawah, namun beberapa wilayahnya masih ada yang bercocok tanam padi
Buruh tani asal Sukawangi, Mursan mengeluhkan kondisi sawah yang berada di Desa Sukawangi yang sudah kekeringan.
- Bulog Cetak Penyerapan Gabah Petani Capai 725.000 Ton, Rekor Tertinggi 10 Tahun Terakhir
- Meraup Untung dari Kemacetan Arus Mudik, Pedagang Kopi Keliling Berseliweran
- Serapan BULOG Melonjak 2.000 Persen, Hendri Satrio: Dampak Tangan Dingin Mentan Amran
- Hadapi Puncak Panen, Bulog Jatim Optimalisasi Sarana Pengeringan dan Pengolahan
- MPKI: Kepala Daerah Bertanggung Jawab Melindungi Ekosistem Pertembakauan Nasional
- Bulog Karawang Tetap Serap Gabah Petani Meski Realisasi Telah Mencapai 136%