Petani Thailand Tuntut Pemerintah
jpnn.com - BANGKOK - Unjuk rasa anti pemerintah masih berlanjut di Thailand. Kemarin (17/2) giliran kelompok petani yang mengepung kompleks pemerintahan di Kota Bangkok. Para petani yang menuntut pembayaran beras subsidi itu pun menduduki gedung yang menjadi markas sementara Perdana Menteri (PM) Yingluck Shinawatra.
Tidak jelas apakah adik mantan PM Thaksin Shinawatra tersebut berada di markas sementara atau tidak saat para petani mengepung kompleks pemerintahan kemarin. Ratusan petani itu nekat menembus pengamanan ketat petugas dan memasuki kompleks pemerintahan. Mereka berjanji tidak akan meninggalkan kompleks pemerintahan tersebut sebelum bertemu Yingluck.
"Jika perlu, kami akan menginap di sini. Kami akan terus menunggu sampai bisa berbicara dengan PM. Kami tidak akan merusak kompleks pemerintahan," papar Rawee Rungroeng, pimpinan kelompok tani.
Mereka menuntut pemerintah agar membayar beras hasil panen yang menjadi bagian dari program subsidi pangan. Sebab, hingga kini pemerintah belum membayar sesuai dengan harga yang sudah disepakati.
Bersamaan dengan itu, ribuan pengunjuk rasa juga melakukan aksi protes di dekat gedung parlemen. Salah satu unsur oposisi yang terlibat unjuk rasa tersebut adalah kelompok radikal Student and People Network to Reform Thailand. Para demonstran membuat barikade di dekat gedung parlemen. Tindakan itu merupakan aksi balasan atas upaya pemerintah dalam merebut kembali gedung-gedung pemerintahan dari tangan oposisi. (AFP/AP/hep/c15/tia)
BANGKOK - Unjuk rasa anti pemerintah masih berlanjut di Thailand. Kemarin (17/2) giliran kelompok petani yang mengepung kompleks pemerintahan di
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Waka MPR Sebut Usulan Trump soal Relokasi Warga Gaza sebagai Upaya Pembersihan Etnis
- Hamas Anggap Pertukaran Tawanan dengan Israel Kemenangan Bersejarah
- Ancaman Trump Berhasil, Kolombia Turuti Kemauan AS soal Imigran Ilegal
- Donald Trump Pastikan Bom 1 Ton Pesanan Israel sudah Dikirim
- Bongkar Fail Rahasia Pembunuhan JFK, Trump Diyakini Akan Ungkap Dokumen UFO
- Ukraina Tunjukkan Komitmen Transparansi dan Akuntabilitas di Tengah Invasi Rusia