Petani Tomat Terpaksa Gigit Jari di Musim Kemarau
jpnn.com, TUBAN - Dampak kemarau panjang membuat hasil panen petani tomat di Tuban, Jawa Timur menurun drastis.
Kondisi tersebut menimpa petani tomat di Desa Genaharjo, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban.
Kemarau panjang membuat hasil panen petani merosot, lantaran cuaca terik dan tanaman kekurangan pasokan air.
"Untuk meminimalisir kerugian, petani tomat terpaksa melakukan panen dini," ujar Tri Untari, petani setempat.
Karena jika tidak segera dipanen, buah tomat akan mengering. Kondisi tersebut membuat hasil panen petani merosot.
Jika dalam kondisi normal dari 200 meter persegi lahan tanam, sekali petik bisa mencapai 50 kilogram, tapi saat ini maksimal sekali petik hanya 10 kilogram.
Menurutnya, menurunnya jumlah panenan juga diikuti dengan anjloknya harga.
"Kualitas buah yang kurang bagus, membuat para tengkulak membeli dengan harga murah," kata Tri.
Kekeringan membuat hasil panen petani tomat merosot lantaran cuaca terik dan tanaman kekurangan pasokan air.
- Harga Beras Mencekik, Naik hingga Rp 2.000 Per Kilogram di Wilayah Ini
- Anies Terapkan Contract Farming, Gagal Panen Bakal Ditanggung Negara
- Adian Minta Pemerintah Atasi Bencana Kekeringan di Sejumlah Desa Kabupaten Bogor
- 7 Hektare Sawah Gagal Panen, Bogor Butuh Tambahan Pasokan Beras
- Ekonom Sebut Asuransi Pertanian Dapat Menyelamatkan Petani dari Dampak El Nino
- Menko PMK Pastikan Pemerintah Berkomitmen Tangani Kekeringan di Papua Tengah