Peter Dutton: Kebijakan Pencari Suaka Australia Tidak Berubah

Menteri Imigrasi Australia Peter Dutton menegaskan kembali bahwa kebijakan mengenai pencari suaka tidak berubah di bawah pemerintahan PM Malcolm Turnbull di saat sebuah kapal pencari suaka mencoba mencapai Australia kemarin.
Sebuah kapal kayu kecil yang membawa 18 penumpang dan 3 awak mengalami masalah di selatan Jawa Barat dan akhirnya diselamatkan oleh nelayan setempat.
Dutton mengatakan bahwa para penyeludup manusia berusaha mengambil kesempatan di saat berubahnya kepemimpinan, namun mengatakan kebijakan pemerintah tidak berubah.
"Kami mengetahui bahwa para penyeludup manusia ini berusaha melakukan kegiatan mereka dan dari berita selama 24 jam terakhir, kita lihat mereka berusaha menjual bisnis mereka. Kami akan memastikan bahwa posisi kami tidak berubah." kata Dutton kepada Macquarie Radio di Sydney.
Dutton mengatakan penyeludup manusia menggunakan Facebook, sosial media, dan SMS berusaha memberikan informasi yang keliru mengenai kebijakan pemerintah Australia termasuk mengenai penerimaan 12 ribu pengungsi asal Suriah.
"Dan mereka akan berusaha hal yang sama berkenaan dengan perubahan Perdana Menteri, dan mereka akan berusaha memanfaatkan berbagai situasi bagi kepentingan mereka."
"Perdana Menteri sudah mengatakan bahwa mereka yang masuk lewat laut secara ilegal tidak akan ditempatkan di Australia." tambah Dutton.
Hari Rabu, PM Turnbull mengatakan prihatin dengan kondisi pencari suaka yang ditahan di Nauru dan Manus Island dan mengatakan perubahan kebijakan berkenaan dengan mereka akan dipertimbangkan oleh kabinet.
Menteri Imigrasi Australia Peter Dutton menegaskan kembali bahwa kebijakan mengenai pencari suaka tidak berubah di bawah pemerintahan PM Malcolm
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia