Peternak Ayam Kosongkan Kandang
jpnn.com, KEDIRI - Anjloknya harga ayam broiler di tingkat peternak benar-benar memusingkan Hadi Suparno.
Peternak yang punya kandang di dekat rumahnya, di Desa Bogokidul, Kecamatan Plemahan, Kediri, Jatim, ini akhirnya membuat keputusan pahit. Mengosongkan kandang sepanjang sekitar 50 meter.
“Ndak berani ngisi (ayam) dulu. Harganya jatuh,” keluh lelaki yang merintis bisnis ternak ayam sejak 1996 itu.
Keluhan Hadi wajar. Harga daging ayam yang dikenal dengan istilah ayam sayur itu sedang jatuh-jatuhnya. Para peternak hanya bisa menjual seharga Rp 7 ribu per kilogram.
Bahkan, mereka sempat merasakan harga Rp 6 ribu per kilogramnya. Namun, ada pula yang mengaku masih bisa menjual hingga Rp 10 ribu per kilogram.
Tentu saja harga serendah itu tak nyucuk bagi para peternak. Harga jual itu sangat jauh bila dibandingkan biaya perawatan yang harus dikeluarkan. Menurut Hadi, paling tidak harga ayam sayur seharusnya Rp 16 ribu per kilogram.
BACA JUGA: Harga Ayam Broiler Saat Ini Terndah Dalam Sejarah Peternakan Modern
Itupun, dengan harga tersebut, peternak masih belum untung. Hanya cukup untuk mengimpaskan antara biaya produksi dengan harga jual. Istilahnya hanya bisa di break event point (BEP).
Peternak mengalami kerugian cukup besar akibat harga ayam broiler yang mengalami penurunkan signifikan.
- Peternak Mandiri Diminta Bentuk Asosiasi & Pemerintah Bantu Promosi
- Terguncang karena Pandemi, Kini Usaha Ini Berkembang Berkat 'BRI KlasterkuHidupku'
- Blusukan di Pasar Flamboyan Pontianak, Anies Dengar Keluhan Pedagang dan Konsumen
- Peternak Ayam di Asia Diminta Tidak Menggunakan Kandang Baterai, Ini Alasannya
- Peternak Mandiri Rugi Rp 62 Miliar Per Pekan, KPUN Minta Aturan DOC Dievaluasi
- Menjelang Iduladha, Harga Sembako di Pasar Tradisional Palembang Masih Fluktuatif