Peternak Ayam Petelur Menjerit
Harga Pakan Naik, Terpaksa Jual Ayam
Jumat, 28 Desember 2012 – 08:14 WIB
PURWOKERTO - Bukan hanya ancaman penyakit yang membuat kawatir peternak ayam petelur. Bahkan kini, para peternak ayam petelur di eks-Karesidenan Banyumas, termasuk Bumiayu dan Brebes, dipusingkan harga pakan ayam yang terus naik. Bahkan, tidak sedikit peternak yang terpaksa mengurangi populasi untuk mengurangi kerugian.
Menurut Ketua Posko Ayam Indonesia (PAI) Kabupaten Banyumas, Agus Tjatur, harga pakan ayam petelur naik secara signifikan selama lima bulan terkahir. Pakan telur yang biasanya Rp 3.300 hingga Rp 3.500 naik jadi Rp 4.500 - Rp 4.600. Kenaiakan pakan ternak inilah yang secara otomatis menyebabkan biaya produksi tinggi.
Baca Juga:
"Sekarang ini, nominal BEP telur masih dibawah harga telur dipasar. BEP ayam petelur sampai Rp 15.700. Padahal harga telur per kilonya di pasar sempat Rp 11.000-13.000. Banyak yang merugi," kata Agus Tjatur saat ditemui Radarmas (Grup JPNN) di rumahnya.
Agus menyebut, akibat kerugian selama lima bulan terakhir ini populasi ayam petelur di wilayah Barlingmascakeb sampai Bumiayu yang semula 1,8 juta ekor tinggal menyisakan populasi 1,5 juta ekor. Hal itu dikarenakan ayam petelur dijual untuk menutup ongkos produksi yang terus merugi.
PURWOKERTO - Bukan hanya ancaman penyakit yang membuat kawatir peternak ayam petelur. Bahkan kini, para peternak ayam petelur di eks-Karesidenan
BERITA TERKAIT
- Lippo Group dan Pertamina Retail Berkolaborasi Dalam Pengembangan Bisnis
- ADSW 2025: Pertamina NRE Komitmen jadi Penggerak Utama Transisi Energi di Indonesia
- Ivan Gunawan Puji Parfum Independence dari The House of Arwuda
- Kurangi Emisi Karbon, Pertamina Patra Niaga Mulai Salurkan B40 Secara Bertahap
- Bangun Kematangan Talenta, dibimbing.id Hadirkan Talent Connect
- Indonesia Menang di WTO, Ada Titik Terang Persoalan Kelapa Sawit