Peternak Babi Mengamuk, Saudara Kandung Jadi Sasaran
jpnn.com, GIANYAR - Warga Banjar Semaon di Desa/Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar, Made Wira (37) mengamuk dan memukuli saudara kandungnya, Selasa (14/8). Ulah Wira membuat keluarganya memilih mengamankan diri ke balai banjar setempat.
Petugas Satpol PP Gianyar Wayan Nasta mengungkapkan, Made Wira yang kesehariannya beternak babi dan bebek bukan tergolong orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Bahkan, Made Wira mapan dari sisi ekonomi karena usaha ternaknya melejit.
“Dia emosian. Temperamen. Dia mengamuk karena urusan keluarga, lebih ke faktor ekonomi,” ujar Nasta.
Made Wira sempat menganiaya adik kandungnya sendiri. “Dia terus mengamuk di rumahnya, sampai-sampai keluarganya, kakak, adiknya mengungsi ke balai Banjar,” papar Nasta.
Ulah pria berbadan besar yang meresahkan itu pun dilaporkan oleh kelian banjar setempat ke Satpol PP Gianyar. Akhirnya Regu III Satpol PP Gianyar yang dipimpin Agung Putra bergerak menuju Payangan.
“Regu III gagal. Katanya, Wira bawa senjata. Keluarganya juga takut karena sampai mengungsi,” kata Nasta.
Setelah regu III gagal, Satpol PP Gianyar menerjunkan regu IV yang dipimpin langsung oleh Wayan Nasta. Regu IV Satpol PP Gianyar tiba di lokasi sekitar pukul 13.00 WITA.
“Sampai sana saya kasih salam Om Swastiastu. Dia (Wira, red) biasa saja. Mau bicara sama saya lancar,” tutur Nasta yang dikenal sebagai pawang ODGJ itu.
Warga Banjar Semaon di Desa/Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar, Made Wira (37) mengamuk dan memukuli saudara kandungnya sehingga Satpol PP turun tangan.
- Dorong Kemandirian Ekonomi, PT Nippisun Serahkan Bantuan Kambing dan Edukasi Ternak ke Masyarakat
- Jamkrindo Beri Bantuan TJSL Kepada Mitra Binaan Peternak Lebah Madu
- Pinsar Desak Pemerintah dan DPR Merevisi UU Peternakan agar Prorakyat
- Keberadaan Laboratorium Narkoba di Gianyar Terungkap, Dikendalikan oleh WNA
- Menjelang Iduladha, Pupuk Kaltim Bekali Peternak Binaan Terkait Pemeliharaan & Kesehatan Hewan
- Peternak di Aceh Menghasilkan Cuan dari Olahan Limbah Ternak