Peternak Jangkrik Ungkap Penghasilan di Masa Pandemi COVID-19, Alhamdulillah
jpnn.com, LEBAK - Di masa pandemi COVID-19, permintaan jangkrik untuk pakan burung berkicau dan ikan hias di Kabupaten Lebak, Banten, meningkat tajam.
Para peternak jangkrik belum dapat memenuhi permintaan konsumen yang melonjak drastis.
"Kami tidak mampu melayani tingginya permintaan konsumen itu," kata Yanto (55), pembudidaya jangkrik, warga Cibadak, Kabupaten Lebak, Selasa (15/9).
Tingginya permintaan jangkrik itu tentu dapat meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat di tengah pandemi COVID-19.
Namun, para pembudidaya jangkrik di Kabupaten Lebak tidak mampu memenuhi permintaan pelanggan.
Kebanyakan pelanggan jangkrik itu dari kalangan pedagang burung dan ikan hias, dan permintaan mereka kini sebanyak 150 kilogram per hari.
Sementara, kata Yanto, pembudidaya jangkrik hanya mampu memenuhi permintaan pelanggan sebanyak 20 kilogram per hari.
Karena itu, para pedagang burung dan ikan hias di Kabupaten Lebak mendatangkan jangkrik dari Tangerang, Serang hingga Jawa Timur.
Berikut ini pengakuan sejumlah peternak jangkrik di masa pandemic COVID-19, lumayan bagus.
- Puluhan Rumah Warga di Lebak Rusak Akibat Pergerakan Tanah
- Nelayan Lebak Hilang Saat Mencari Rumput Laut di Pantai Tanjung Panto
- 2 Demonstran Ditangkap Buntut Aksi Anarkistis yang Menewaskan Anggota Satpol PP Lebak
- Polisi Ungkap Hasil Autopsi Mayat Bocah Perempuan dengan Wajah Terbalut Lakban di Lebak
- Polisi Telah Mengidentifikasi Terduga Pembunuh Bocah Perempuan yang Ditemukan Tewas di Lebak
- Ini yang Terjadi sebelum Penemuan Mayat Bocah Perempuan di Pesisir Pantai Lebak