Peternak Mandiri Diminta Bentuk Asosiasi & Pemerintah Bantu Promosi

Peternak Mandiri Diminta Bentuk Asosiasi & Pemerintah Bantu Promosi
Kegiatan Focus Group Disscusion (FGD) "KOLABORASI ANTAR KELEMBAGAAN UNTUK MEWUJUDKAN STABILITAS HARGA DAN RANTAI PASOK UNGGAS YANG ADIL DAN BERKELANJUTAN" di Bogor, Kamis (3/10). Dok: source for JPNN.

jpnn.com, BOGOR - Dosen Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor (FKH IPB) Trioso Purnawarman mendorong peternak ayam mandiri untuk menjadi peternak mitra atau pun membentuk asosiasi. Hal itu guna mewujudkan stabilitas harga dan rantai pasok unggas yang adil dan berkelanjutan.

Kelebihan stok atau surplus menyebabkan harga pembelian ayam ras hidup di peternak menurun dan merugi. Menurutnya suplai yang berlebih adalah suatu angerah. Pasalnya, menjadi keberhasilan kementerian teknis yang memproduksi pangan asal hewan.

"Persoalannya tidak semua pelaku usaha itu termasuk asosiasi berusaha untuk mempromosikan atau membuat demand. Karena promosi itu penting. Sehingga di tingkat masyarakat dan organisasi termasuk juga apabila Presiden ada suatu aktivitas makan banyak ayam dan telur akan meningkatkan demand," kata Trioso.

Hal itu dia sampaikan pada kegiatan Focus Group Disscusion (FGD) "KOLABORASI ANTAR KELEMBAGAAN UNTUK MEWUJUDKAN STABILITAS HARGA DAN RANTAI PASOK UNGGAS YANG ADIL DAN BERKELANJUTAN" di Bogor, Kamis (3/10).

Dalam diskusi yang diiniasi oleh Forum Broiler Indonesia (FBI) tersebut, Trioso menilai program presiden terpilih RI, Prabwo Subianto yakni, makan bergizi gratis (MBG) pada Januari 2025 nanti bisa membawa angin segar para peternak ayam mandiri.

Kendati demikian, hal tersebut tidak terlalu signifikan untuk menyerap ayam livebird (ayam hidup) dari peternak mandiri. Pasalnya, program tersebut dilakukan secara bertahap.

"Cuma persoalannya tidak segitu cepat dilakukan karena efektifitas program ini baru Januari 2025 dan itu baru terserap 20 juta warga, tahun 2026, 65 juta dan pada 2027 82,9 juta sehingga tidak cepat meningkatkan demand mungkin tidak terlalu signifikan untuk menaikan (demand). Maka dari itu perlu program yang cepat dan terstruktur serta promosi baik dari pemerintah pusat dan daerah," ujarnya.

Kemudian untuk mewujudkan rantai pasok unggas yang adil dan berkeadilan, Trioso yang masuk dalam Tim Percepatan Penyediaan daging, susu dan telur ini menyarankan peternak mandiri untuk membentuk asosiasi bergabung dengan rumah potong hewan unggas dan pabrik pangan.

Para peternak ayam mandiri didorong untuk membentuk asosiasi dan pemerintah membantu promosi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News