Peternak Minta Presiden Buatkan Perpres untuk Industri Wajib Serap Susu dari Produsen Lokal
jpnn.com, JAKARTA - Polemik susu impor di Indonesia terus bergulir. Hal ini setelah Badan Pusat Statistik (BPS) BPS mengungkap bahwa selama Januari-Oktober 2024 volume impor susu mencapai 257,3 ribu ton.
Jumlah ini naik 7,07% dibandingkan periode yang sama pada 2023. Tidak hanya dari Australia dan Selandia Baru, impor juga datang dari Malaysia.
Dilansir dari media massa ekonomi, Menteri Koperasi Budi Arie mengungkapkan bahwa Indonesia kebanjiran susu impor karena pembebasan bea masuk untuk aktivitas impor susu.
”Pembebasan bea masuk ini banyak dimanfaatkan produsen susu dari Australia dan New Zealand untuk mengirim hasilnya ke dalam negeri sehingga Indonesia kebanjiran susu impor," ungkap Budi.
Adanya impor susu besar-besaran ini mengakibatkan hasil dari peternak lokal rusak dan tidak terserap oleh industri pengolahan.
Akibatnya, pada 7 November lalu para peternak di Pasuruan secara massal
membuang hasil panennya, dan satu hari berselang para peternak Kabupaten Boyolali melakukan protes serupa dengan aksi mandi susu di tugu susu tumpah Boyolali.
Menyusul berbagai aksi protes, sebelumnya (11/11) Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman bersama dengan Menteri Sekretariat Negara Prasetyo Hadi menyelenggarakan audiensi bersama peternak dan industry, hasilnya sepakat akan segera memberlakukan Peraturan
Adanya impor susu besar-besaran ini mengakibatkan hasil dari peternak lokal rusak dan tidak terserap oleh industri pengolahan.
- 6 Khasiat Susu Almond, Bikin Tulang Makin Kuat
- Indonesia Impor Susu Besar-Besaran termasuk dari Malaysia, Peternak Protes
- Pakar Ekonomi: Bea Masuk Beri Kesempatan Produsen Susu Lokal untuk Tumbuh
- Wamen Viva Yoga: Kami Rancang Pembangunan Sentra Sapi Perah di Daerah Transmigrasi
- Peternak Sapi Perah Buang Susu, Komisi IV DPR Singgung Impor
- Temuan Baru SEANUTS II soal Konsumsi Susu dengan Pemenuhan Gizi Anak