Peti Jenazah Buatan Indonesia ini Penuhi Permintaan Pasar Eropa
![Peti Jenazah Buatan Indonesia ini Penuhi Permintaan Pasar Eropa](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/normal/2022/01/15/lembaga-pembiayaan-ekspor-indonesia-lpei-turut-andil-dalam-d-ozki.jpg)
jpnn.com, JAKARTA - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) turut andil dalam memajukan usaha ekspor peti jenazah ramah lingkungan atau green coffin, milik Purwanto.
Melalui Asosiasi Pengembangan Industri Kerajinan Indonesia (APIKRI)-asosiasi di mana Purwanto bergabung, tiap bulan setidaknya tiga kontainer berisi peti mati dikirim ke luar negeri.
Tiap kontainer bisa memuat 80 peti, sehingga tiap bulan setidaknya terjual 240 buah peti.
Dari bisnis ini, Purwanto bisa mempekerjakan kurang lebih 100 orang dipabriknya, yang berlokasi di Desa Trangsan, Sukoharjo, Jawa Tengah.
Usahanya yang bernama Eco Green, punya pasar tetap di Eropa dan Amerika Serikat.
"Sejak tahun 2017 kami mendampingi para pengrajin melalui APIKRI, dan alhamdulillah sejak tahun 2019 para pengrajin sudah bisa mengekspor," ujar Corporate Secretary LPEI Chesna F. Anwar.
Ekspor perdana ke Belanda pada 2019 yang bernilai sekitar Rp 150 juta, lalu disusul ekspor ke Amerika Serikat.
Sekarang ini, jika dihitung rata-rata per bulan di ekspor tiga kontainer senilai Rp 450 juta, maka dalam setahun ekspornya mencapai lebih dari Rp 5 Miliar.
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) turut andil dalam memajukan usaha ekspor peti jenazah ramah lingkungan atau green coffin, milik Purwanto.
- Taru Martani Sukses Ekspor Perdana di 2025, Begini Harapan Bea Cukai Yogyakarta
- PTPN IV Kirim 10 Ribu Ton CPO Bersertifikasi RSPO SG, Potensinya USD 9 Juta
- Ekspor Perdana di 2025, Taru Martani Berhasil Kirim 5.200 Batang Cerutu ke Taipei
- PT Legend Packaging Indonesia Tancap Gas Ekspor Usai Dapat Fasilitas Fiskal Berikat
- Kanwil Bea Cukai Banten Layani Kargo Perdana ke Pusat Logistik Berikat di Cilegon
- Bea Cukai Jagoi Babang Terus Bantu Pelaku UMKM Kembangkan Usaha Lewat Ekspor