Petisi Tolak Kurikulum Baru Diteken Ribuan Warga
Jumat, 15 Maret 2013 – 16:19 WIB

Petisi Tolak Kurikulum Baru Diteken Ribuan Warga
Menurut Tari, petisi yang sudah digulirkan sejak 5 Desember 2012 ini selain menolak kurikulum 2013, juga memberikan banyak aspirasi dan masukan warga Indonesia dengan berbagai latar belakang, mulai dari praktisi pendidikan, guru, siswa, orang tua murid.
"Awalnya kami lihat ada hal-hal yang janggal, proses yang tidak sesuai dalam perubahan kurikulum. Ini bukan kami menentang ada perubahan, kami nilai perubahan yang dilakukan menteri bukan menjawab permasalahan pendidikan yang ada," jelasnya.
Harusnya, tambah Tari, pemerintah mengkaji lagi, melakukan evalusasi terhadap keberhasilan Kurikulum Tingakt Satuan Pendidikan (KTSP) yang dijalankan saat ini. Karena hasil penelusuran ICW sendiri, ternyata masih ada sekolah yang belum menerapkan KTSP, tapi sudah diganti lagi.
"Harusnya pemerintah tidak terburu-buru, harus ditelaah lagi. Harus ada mekanisme, indikator, hingga evaluasi KTSP sebelum mengubah kurikulum," tandas Tari.
JAKARTA - Indonesia Corruption Watch (ICW) yang masuk anggota Koalisi Tolak Kurikulum 2013, bersama orang tua murid, Jumat (15/3), mendatangi gedung
BERITA TERKAIT
- Waka MPR Dorong Pemda Proaktif Sosialisasikan Persyaratan SPMB 2025 Secara Masif
- Algonova Bantu Asah Keterampilan Anak-anak Sejak Dini
- LLDIKTI IV Percepat Kenaikan Puluhan Jabatan Dosen Universitas Kristen Maranatha
- Gelar Acara M3, Ganesha Operation Berbagi Strategi Jitu Masuk PTN Terbaik
- Muhammadiyah Jakarta Minta Izin kepada Pramono Terkait Pembangunan Universitas
- Waka MPR Ibas Berharap Sekolah Rakyat Dibangun di Pacitan, Minta Bupati Siapkan Lahan