Petra Odebrecht, Caleg DPR RI asal Jerman yang Bertarung di Dapil Bali
Belajar Politik Empat Bulan, Kaget Waktu Dimintai Uang
Minggu, 11 Januari 2009 – 11:55 WIB
Odebrecht mengaku sangat kaget ketika datang ke perusahaan sepatu temannya. Ketika dia datang, semua menyapa dan menanyakan kabar setelah jadi caleg. Semula Odebrecht senang. Namun, dia menjadi terkaget-kaget setelah semua bertanya kalau memilih dirinya apa yang akan didapatkan. "Saya benar-benar superkaget, kok pemilihan caleg seperti jual beli. Memilih caleg dapat apa? Ini saya nggak ngerti, memilih dapat uang, atau dapat nasi goreng dan lain-lain. Gila ini...," sebut dia.
Odebrecht mengatakan bahwa dirinya sangat anti dengan politik uang. Memang banyak caleg yang menerapkan seperti itu. Namun, dia mengaku akan berjuang agar di PDP tidak seperti itu. "Saya tak akan ngasih uang, mau pilih silakan. Mau tidak pilih silakan. Selain memang tak punya uang, saya benci model bayar sebelum memilih (serangan fajar). Tidak akan pernah saya lakukan," sebut perempuan kelahiran kelahiran 30 Januari 1967 itu.
Di akhir percakapan dia mengatakan, ada dua tokoh panutan yang dimiliki Indonesia di mata Odebrecht. Yang masih hidup menutut Odebrecht adalah Ketua Umum PDP Laksamana Sukardi. Dia menganggap Laksamana orang yang cerdas. Sedangkan yang sudah meninggal adalah Bung Karno. "Partai kami berlandaskan paham Marhaenisme Bung Karno. Beliau orang besar yang dimiliki Indonesia. Berbanggalah orang Indonesia," ujarnya. (*/kim)
Ada warna lain dalam pemilihan anggota legislatif 2009. Warna itu muncul dari sosok Petra Odebrecht, 41, calon anggota legislatif DPR dari Partai
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408