Petraeus Yakin AS Menang di Afghanistan
Senin, 05 Juli 2010 – 05:31 WIB
KABUL - Jenderal David Petraeus resmi menjadi panglima perang Amerika Serikat (AS) di Afghanistan kemarin (4/7). Dalam upacara resmi bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Negeri Paman Sam itu, jenderal berusia 57 tahun tersebut menegaskan tujuannya untuk memenangkan perang di Afghanistan. Dalam waktu dekat, konon Petraeus akan menyempurnakan aturan pertempuran serdadu AS dan NATO dalam menghadapi militan. Salah satunya adalah aturan untuk tidak menggunakan senjata berat dan armada udara dalam pertempuran di permukiman. Dia tidak ingin melihat lebih banyak warga sipil mati konyol di tengah pertempuran pasukan multinasional dan militan Afghanistan.
"Kita berada di sini untuk menang," seru Petraeus yang menggantikan kepemimpinan Jenderal Stanley McChrystal tersebut, seperti dikutip Associated Press. Di hadapan sekitar 130.000 serdadu multinasional yang tergabung dalam NATO itu, mantan panglima perang Iraq tersebut menegaskan bahwa pertempuran yang sudah berlangsung sembilan tahun itu akan diakhiri dengan kemenangan AS.
Sebagai pemimpin tertinggi AS sekaligus NATO, dalam acara serah terima kepemimpinan di markas NATO kemarin, Petraeus menerima dua bendera. Masing-masing melambangkan AS dan NATO, pasukan yang berada di bawah komandonya. "Sebagai penerus McChrystal, saya tidak akan mengubah prioritas misi kita. Yakni, mengutamakan keselamatan warga Afghanistan," tandasnya.
Baca Juga:
KABUL - Jenderal David Petraeus resmi menjadi panglima perang Amerika Serikat (AS) di Afghanistan kemarin (4/7). Dalam upacara resmi bertepatan dengan
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer